HomeOtomotifJangan Sembarangan Mendorong atau Menarik Mobil Hybrid Jika Mogok, Ini Penjelasannya

Jangan Sembarangan Mendorong atau Menarik Mobil Hybrid Jika Mogok, Ini Penjelasannya

Mobil mogok didorong mungkin hal yang lumrah kalian temui ketika ada kendaraan mengalami masalah di jalan. Biasanya mobil mogok didorong untuk memindahkan posisi kendaraan itu ke tempat yang lebih aman supaya tidak menghalangi kendaraan lain dan mengganggu lalu lintas. Selain didorong, mobil yang mengalami masalah di jalan, umumnya akan di derek ke bengkel terdekat guna dilakukan perbaikan.

Namun ternyata perlakuan seperti itu sebaiknya jangan diterapkan pada kendaraan elektrifikasi seperti mobil hybrid. Mobil berteknologi Hybrid Electric Vehicle (HEV) memang saat ini semakin banyak digandrungi konsumen di Indonesia, bahkan populasinya lebih tinggi dibandingkan mobil listrik murni (Baterry Electric Vehicle). Banyak yang beralasan, mobil yang mengkombinasikan motor listrik dan mesin pembakaran internal atau Internal Combustion Engine (ICE) ini lebih sesuai dengan infrastruktur di Indonesia. Pasalnya, dengan stasiun pengisian daya listrik yang masih terbatas, hybrid dianggap lebih irit dalam urusan bahan bakar, memberikan sokongan tenaga jadi melimpah, lebih senyap, dan emisi gas buang lebih rendah.

Hanya saja jika kalian memiliki atau berencana membeli mobil bermesin ganda tersebut, ada hal yang perlu diketahui, yaitu saat bermasalah seperti mogok atau mengalami kecelakaan, maka tidak boleh asal didorong atau diderek. Hal ini diakui Kepala Bengkel Auto2000 Bekasi Timur, Suratman, dimana menurutnya mobil berteknologi hybrid memiliki roda penggerak mekanisme motor listrik untuk mengisi baterai. “Kalau dia (mobil diam) digerakkan maka berputar mekanismenya, maka akan jadi ngisi (daya baterai). Kalau berputar mengisi baterai dalam kondisi mesin bekerja tidak ada masalah, ya aman. Tapi kalau kondisinya sedang bermasalah, maka bisa terjadi konslet bahkan bisa kebakar,” ungkap Suratman saat ditemui di bengkel Auto2000 Bekasi Timur, Jawa Barat, Rabu (15/5/2024).

Lebih lanjut Suratman menjelaskan, mobil bermesin hybrid saat melakukan deselerasi atau perlambatan maka ketika putaran roda bergerak, secara otomatis akan mengisi daya baterai. Dia juga menyatakan, jika mobil hybrid mengalami kerusakan akibat kecelakaan, sebaiknya langsung menghubungi bengkel untuk didatangkan mobil towing. Pasalnya, mobil di towing perlu dilakukan untuk menghindari adanya resiko konslet pasca kecelakaan, yang biasanya justru membuat kerugian jadi lebih parah.

Selain menghindari mobil mogok didorong atau diderek secara asal, saat hendak melakukan derek untuk menaikkan kendaraan ke atas truk towing, pemilik atau pengemudi wajib tahu dimana letak mekanisme penggerak putaran roda pada mobil hybrid, apakah di depan atau belakang. Sebab motor penggerak pada mobil hybrid posisinya tidak semua sama, bisa ada di roda depan atau belakang. “Makanya kalau di derek, mekanisme berputar pada penggerak roda depan, maka roda depannya diangkat, tapi kalau mekanisme penggerak roda belakang, jadi belakangnya diangkat. Kalau mekanismenya 4WD, ya diangkat semua, digendong (towing),” jelas Suratman.

Source link

Exit mobile version