Dalam debat pertama Pilpres 2024 pada Selasa malam, Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menegaskan komitmennya untuk menegakkan hukum secara adil demi kepentingan seluruh masyarakat.
Anies menyoroti pentingnya pelaksanaan hukum yang adil oleh pemegang kekuasaan, sambil merasa prihatin dengan banyaknya peraturan yang bengkok sesuai kepentingan tertentu saat ini.
“Apakah ini (hukum yang tidak tegak) akan diteruskan ? Tidak. Ini harus diubah, ini harus dikembalikan,” kata Anies di Halaman Gedung KPU, Jakarta.
Dalam pandangannya, Indonesia adalah negara hukum, bukan negara kekuasaan. Oleh karena itu, kekuasaan harus tunduk pada aturan hukum yang berlaku.
Anies juga mencatat bahwa saat ini hukum cenderung tajam ke bawah namun tumpul ke atas. Dia menekankan bahwa kondisi seperti ini tidak bisa dibiarkan dan perlu adanya dorongan untuk mengubahnya, menjadikan hukum berlaku adil untuk semua.
Dalam konteks kebebasan berekspresi, Anies mengamati bahwa banyak anak bangsa yang mencoba menyuarakan pendapat atau mengkritik pemerintah, namun mereka seringkali dihadapkan pada kekerasan, benturan, bahkan gas air mata.
Anies berkomitmen untuk menegakkan hukum dari tingkat paling atas hingga paling bawah, termasuk bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan Polri.
“Kami kembalikan marwah kehidupan bernegara yang menempatkan hukum sebagai tempat yang paling tinggi,” tambahnya.
Debat pertama Pilpres 2024 diselenggarakan oleh KPU dengan berbagai tema, seperti pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
