HomeKriminalPolres Sukabumi mengembangkan penemuan kerangka perempuan di kebun kosong

Polres Sukabumi mengembangkan penemuan kerangka perempuan di kebun kosong

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi terus mengembangkan kasus temuan kerangka perempuan yang ditemukan oleh warga yang sedang mencari rumput di area kebun kosong di Kampung Cioray, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu (23/6).

“Kami telah melakukan penyelidikan di Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar dan telah meminta keterangan dari warga sekitar serta saksi yang menemukan jasad perempuan yang tinggal tulang belulang tersebut,” kata Kapolres Sukabumi AKBP Tony Prasetyo di Sukabumi, Selasa.

Selain itu, Kasi Humas Polres Sukabumi Iptu Aah Saepulrohman menambahan bahwa pihaknya telah mengirim kerangka tersebut ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis guna mengetahui kapan dan penyebab kematian korban.

Dari hasil pemeriksaan saksi, diketahui bahwa kerangka sudah ditemukan pada Minggu pagi namun baru dilaporkan oleh warga keesokan harinya atau Senin (24/6).

Informasi ini menarik perhatian warga sehingga pihak kepolisian memasang garis polisi untuk mengamankan lokasi. Diduga sebelum meninggal, korban mengenakan celana training merah muda dan kemeja putih bergaris biru.

Di saku celana, ditemukan uang pecahan Rp50 ribu, Rp 10 ribu dan Rp2 ribu atau total Rp62 ribu. Tim medis menyimpulkan korban merupakan perempuan berusia sekitar 20-30 tahun. Penyebab kematian masih dalam penyelidikan.

Untuk mengidentifikasi korban, polisi mengajak warga sekitar untuk melaporkan jika ada anggota keluarga yang hilang, namun hingga saat ini belum ada laporan. Beberapa waktu yang lalu, warga di sekitar lokasi kerangka ditemukan, resah dengan kedatangan lalat hijau namun tidak mencurigai keberadaan kerangka tersebut.

Anwar (47), warga Kampung Cioray yang pertama kali menemukan kerangka tersebut mengatakan bahwa ia menemukan kerangka perempuan lengkap saat sedang mencari rumput untuk pakan ternak. Saat menyabit rumput, ia terkejut melihat tengkorak manusia dan langsung melapor ke tokoh masyarakat serta perangkat desa.

Anwar mengaku bahwa dia tidak berani melaporkan temuannya karena tidak ada yang mempercayainya. Namun, setelah terus terbayang dengan penampakan kerangka, ia memutuskan melapor ke pihak berwenang sehingga kasus ini terungkap.

Source link

Exit mobile version