HomePolitikKeluarga Salim Said meninggal karena sakit setelah sering dibawa ke rumah sakit

Keluarga Salim Said meninggal karena sakit setelah sering dibawa ke rumah sakit

Jakarta (ANTARA) – Perwakilan keluarga Prof. Salim Haji Said, Zacky Riyadi, menyatakan bahwa almarhum meninggal karena sakit dan telah beberapa kali dirawat di rumah sakit. Beberapa jam sebelum meninggal, kondisi kesehatan almarhum semakin memburuk hingga akhirnya Prof. Salim Said meninggal di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada Sabtu pukul 19.33 WIB.

“Innalilahi wa innailaihi rajiun, telah meninggal orang tua kami, paman kami, Prof. Dr. H. Salim Said, malam ini jam 19.33 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Beliau memang sudah dalam kondisi sakit beberapa lama, sempat juga keluar masuk ruang ICU juga, dan beberapa saat memang semakin drop beberapa hari ke belakang, dan Qadarullah memang hari ini dipanggil oleh Allah S.W.T,” ujar Zacky, ponakan laki-laki tertua dari almarhum, saat ditemui di rumah duka di kediaman Prof. Salim Said, Kompleks PWI, Cipinang, Jakarta, Sabtu.

“Kami memohon doa dari semua orang agar almarhum khusnul khotimah, ditempatkan di tempat yang terbaik, serta diampuni kesalahannya,” kata perwakilan keluarga almarhum tersebut.

Pemakaman Prof. Salim Said direncanakan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada hari Minggu setelah pukul 12.00 WIB.

“Rencana insya Allah akan dimakamkan besok, setelah zuhur. Jadi, sebelum zuhur akan kami shalatkan di masjid dekat sini, Masjid Al-Akbar, baru abis itu diberangkatkan ke TPU Tanah Kusir,” ujar dia.

Di masjid dekat rumahnya, rombongan pelayat akan shalat zuhur sekaligus shalat jenazah. “Rencana seperti itu sampai saat ini,” kata dia.

Prof. Salim Haji Said, seorang tokoh pers dan perfilman nasional, akademisi, cendekiawan, dan duta besar, meninggal dunia pada usia 80 tahun setelah berjuang dari sakitnya selama beberapa waktu terakhir. Kabar meninggalnya pertama kali disampaikan oleh istrinya, Herawaty.

Di rumah duka, para pelayat terus berdatangan sejak jenazah tiba pada pukul 22.30 WIB hingga pukul 23.30 WIB. Para pelayat sebagian besar adalah keluarga, tetangga, dan kerabat dekat.

Di pelataran depan rumahnya, karangan bunga ucapan duka dari beberapa tokoh mulai berdatangan. Karangan bunga tersebut, yang ditempatkan di depan kediaman, antara lain dari Kepala Staf Kodam (Kasdam) IV/Diponegoro Brigjen TNI Budi Irawan, Badan Kebudayaan Nasional Pusat PDI Perjuangan, Deddy Mizwar, dan Forum Pemimpin Redaksi Indonesia.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024

Source link

Exit mobile version