HomePolitikIndonesia dan Papua Nugini meningkatkan kerja sama untuk pengelolaan perbatasan

Indonesia dan Papua Nugini meningkatkan kerja sama untuk pengelolaan perbatasan

Jakarta (ANTARA) – Indonesia dan Papua Nugini mengadakan pertemuan tingkat menteri Joint Ministerial Commission (JMC) RI-PNG di Jayapura dalam rangka memperkuat kerja sama terkait pengelolaan perbatasan negara.

“Dengan hasil pertemuan SOM (Senior Official Meeting) dan JMC ini, tentu menjadi dasar untuk tindaklanjuti dan dipantau dalam pembahasan kemajuannya secara teknis dalam forum JBC RI-PNG pada persidangan tahun 2024 yang akan dilaksanakan di Indonesia pada akhir tahun ini,” kata Pelaksana Harian Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Amran dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Pertemuan tersebut diselenggarakan pada 8–9 Mei 2024 oleh Kementerian Luar Negeri Papua Nugini di Jayapura. Pertemuan itu dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi.

Amran, yang juga menjabat sebagai Ketua Joint Border Committee (JBC) RI-PNG, menyambut baik hasil SOM dan JMC yang dilakukan oleh kedua negara. JBC sendiri adalah forum yang lebih teknis untuk membahas kerja sama pengelolaan perbatasan RI-PNG.

Dia menjelaskan bahwa Forum SOM dan JMC merupakan forum resmi untuk membuat kebijakan politik yang memberikan dampak positif dan mendukung komitmen RI-PNG dalam Forum JBC RI-PNG yang selama ini dijalankan dan dipimpin oleh Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri.

Pada kegiatan tersebut, Amran bersama pejabat terkait lainnya juga melihat kemajuan pembangunan sekolah di perbatasan Skow-Wutung.

Pertemuan ini adalah pertemuan ke-4 sejak forum ini didirikan pada tahun 2003. Pertemuan yang diadakan bergantian oleh kedua negara ini telah dilakukan pada tahun 2003, 2010, dan 2023.

Pada tahun 2024, Papua Nugini sebagai tuan rumah memutuskan untuk menyelenggarakan JMC di Kota Jayapura, Indonesia. Awalnya kegiatan ini direncanakan di Kota Vanimo, Ibu Kota Provinsi West Sepik, Papua Nugini.

Namun, rencana tersebut dibatalkan karena kurangnya akomodasi di kota yang berjarak sekitar 2 jam dari Pos Lintas Batas Skow-Wutung.

Pertemuan JMC dimulai dengan pertemuan SOM RI-PNG pada 8 Mei 2024, dilanjutkan dengan JMC yang merupakan pertemuan pertama bagi pejabat Menteri Luar Negeri RI dan Menteri Luar Negeri PNG.

Pertemuan JMC kali ini membahas isu-isu strategis seperti kerja sama keamanan dan politik, ekonomi, pendidikan, dan infrastruktur.

Beberapa isu kerja sama tersebut juga telah menjadi catatan penting yang dibahas dalam Forum JBC RI-PNG pada akhir 2023 di Port Moresby, Papua Nugini.

Salah satu poin penting dalam pertemuan tersebut adalah membangun kerja sama perbatasan RI-PNG khususnya dalam lintas batas, keamanan, dan pertahanan.

Hasil pertemuan tersebut telah diratifikasi oleh parlemen Papua Nugini pada 21 Februari 2024. Perjanjian tersebut telah disepakati sejak 10 tahun lalu. Namun, perlu ratifikasi oleh kedua negara untuk berlaku sesuai dengan hukum masing-masing.

Indonesia telah lebih dulu meratifikasi kesepakatan tersebut, yang diharapkan dapat meningkatkan kerja sama di perbatasan dan menjamin keamanan kegiatan lintas batas masyarakat di kedua negara yang sebagian besar perbatasannya adalah perbatasan darat.

Kerja sama ekonomi dan pembangunan juga dibahas dalam Forum Bisnis RI-PNG, yang akan menjadi dasar untuk pelaksanaan gugus tugas gabungan dan studi kelayakan gabungan bagi Papua Nugini dan Indonesia dalam Preferential Trade Agreement.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024

Source link

Exit mobile version