“Menurut pengamat politik dan peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam, sikap Prabowo Subianto yang melarang para pendukungnya untuk demonstrasi di Mahkamah Agung (MK) adalah tindakan yang arif dan bijaksana serta sejalan dengan jiwa kenegarawanan. Menurutnya, saat ini banyak kekurangan dalam jiwa pribadi yang patriotik.
Surokim mengatakan bahwa langkah Prabowo tersebut tepat dan menunjukkan kedewasaan dan kebijaksanaan politik. Hal ini lebih menekankan pentingnya perdamaian untuk memberikan ketenangan di tengah situasi yang memanas menjelang pembacaan putusan MK.
Dia menegaskan, keputusan Prabowo untuk meredam emosi para pendukungnya demi kepentingan jangka panjang merupakan langkah yang tegas. Prabowo bisa saja mengizinkan para pengunjuk rasa, yang disebut mencapai 100.000 orang, untuk menyuarakan aspirasinya di MK, tetapi hal itu dianggap lebih membawa dampak negatif daripada manfaat.
Menurut Surokim, Prabowo menunjukkan sifat negarawan dengan memprioritaskan kepentingan negara, masa depan, dan kemaslahatan yang lebih luas. Ia mengapresiasi sikap tersebut sebagai sesuatu yang luar biasa.
Surokim juga menekankan perlunya contoh yang diberikan oleh Prabowo kepada calon presiden (capres) dan elite partai lain untuk mendidik para pendukung agar tetap menjaga perdamaian dan tidak memprovokasi kerusuhan. Menurutnya, pendidikan tentang kenegarawanan harus diterapkan dan dipraktikkan oleh semua pihak.
Surokim menyebut bahwa Prabowo percaya pada proses hukum di MK yang akan memberikan keadilan, sehingga tindakan di luar jalur hukum tidak diperlukan. Prabowo memiliki sikap yang sadar akan hal ini dan tidak mengajak untuk melakukan aksi kekerasan.
Meskipun keputusan MK mungkin tidak memuaskan semua pihak, Surokim meminta agar para calon presiden, elite partai, dan masyarakat menerima apapun keputusan yang dikeluarkan oleh MK dengan lapang dada.”
Penulis: Fauzi
Editor: Agus Setiawan
Hak Cipta © ANTARA 2024″
