HomePolitikBamsoet: Ramadhan dan Idul Fitri sebagai momen untuk memperkuat ikatan sosial

Bamsoet: Ramadhan dan Idul Fitri sebagai momen untuk memperkuat ikatan sosial

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyatakan bahwa Ramadhan dan Idul Fitri harus mampu mengikis berbagai polemik yang terjadi di Indonesia karena keduanya adalah penguat ikatan sosial persaudaraan kemanusiaan. “Ramadhan dan Idul Fitri bukan hanya momen spiritual keagamaan, tetapi juga momen untuk memperkuat ikatan sosial persaudaraan kemanusiaan, melewati berbagai perbedaan politik dan lainnya,” kata Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta.

Pernyataan ini disampaikan oleh Bamsoet dalam acara open house dan halal bihalal Hari Raya Idul Fitri 1445H/2024 yang diadakan di kediamannya. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk para duta besar dari berbagai negara sahabat, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roslani, TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Arsjad Rasjid, para pengurus, kader, dan anggota Partai Golkar, keluarga besar IMI dan PB KODRAT, HIPMI, Pemuda Pancasila, SOKSI, FKPPI, serta berbagai organisasi kemasyarakatan dan profesi lainnya.

Beberapa duta besar yang hadir antara lain Dubes Australia Penny Williams, Dubes Maroko Ouadea Benabdellah, Dubes Brunei Darussalam Dato Seri Abdul Razak, Dubes Jepang Masaki Yasushi, Dubes Bahrain Ahmed Abdulla Alharmasi Alhajer, Dubes Iran Mohammad Boroujerdi, Dubes Greece Stella Bezirtzoglou, Dubes Singapura Kwok Fook Seng, Dubes Swiss Olivier Zehnder, Dubes Swedia Daniel Blockert, Dubes Designate Siprus untuk Indonesia Nicholas Panayiotou, serta Wakil Dubes Korea Lee Ki Sung.

Turut hadir pula Kuasa Usaha Kedutaan Besar Uni Eropa Stephane Mechati, Kuasa Usaha Kedutaan Besar Mesir Islam Goher, Deputy Economy Czech Republic Alena Štojdlová, Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad, Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto, dan Wakil Menteri BUMN RI Rosan Roeslani.

Menurut Bamsoet, halal bihalal merupakan salah satu tradisi keagamaan umat Islam Indonesia yang jarang ditemui di negara lain. Tradisi ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia. “Mari manfaatkan momen halal bihalal ini untuk saling memaafkan,” ujarnya.

Bamsoet menjelaskan bahwa Idul Fitri akan sempurna jika permohonan ampunan kepada Allah SWT diikuti dengan permohonan maaf kepada sesama manusia. Meskipun kita berusaha untuk menjauhkan diri dari dosa dan kesalahan dalam hidup, namun sebagai manusia yang lemah, kita sering tergoda.

“Sekarang kita kembali ke fitrah, ke kesucian sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. Jangan campur adukkan kesucian ini hanya karena nafsu tanpa memperhatikan dampaknya pada lingkungan sekitar. Mari gunakan Idul Fitri sebagai awal untuk memperbaiki diri, keluarga, dan lingkungan sekitar,” kata Bamsoet, yang juga merupakan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan.

Bamsoet, yang juga Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia, mengajak semua pihak untuk terus meningkatkan ibadah dan berbuat kebaikan bagi sesama setelah Ramadhan dan Idul Fitri. Menurutnya, tidak ada istilah libur dalam beramal sholeh, tidak ada istilah pensiun dalam beribadah, dan tidak ada istilah cuti dalam berbuat kebaikan. Semua itu dilakukan dalam rangka pengabdian kepada bangsa dan negara tercinta.

Source link

Exit mobile version