FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Saksi Ahli Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi, menegaskan bahwa bantuan sosial (bansos) tidak memiliki hubungan atau pengaruh terhadap kemenangan petahana, yang diartikan sebagai keuntungan bagi presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabumig Raka.
Hasan mengungkapkan pendapatnya di Mahkamah Konstitusi (MK) untuk membantah keterangan yang disampaikan oleh Kepala Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI), Hamdi Muluk, yang juga merupakan saksi ahli dari tim hukum Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan 3 hasil riset, yaitu data riset milik Hamdi Muluk, hasil exit poll Litbang Kompas, dan hasil survei dari Indikator Politik Indonesia.
Menurut Hasan, koefisien relasi antara bansos dan elektabilitas calon petahana dari riset yang dilakukan oleh Hamdi Muluk tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan.
“Dari hasil riset tersebut, rata-rata koefisien korelasi antara bantuan sosial dan keterpilihan kandidat petahana hanya sebesar 0,29. Artinya, hubungannya rendah dan mendekati 0,” ujar Hasan pada Kamis (4/4/2024).
Lebih lanjut, Hasan menjelaskan bahwa dari 10 hasil riset yang dilakukan oleh Hamdi Muluk, koefisien korelasinya rata-rata hanya sebesar 0,04 persen, yang artinya sangat rendah.
