Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin, Andi Lukman Irwan, menilai bahwa meskipun ada figur yang berada di belakang layar, tetapi kemenangan tergantung pada kandidat itu sendiri. Dia mengatakan bahwa hal lain hanyalah pendukung belaka.
Menurutnya, Jusuf Kalla dikenal sebagai tokoh yang memiliki pengaruh di bidang politik dan ekonomi di tingkat nasional. Oleh karena itu, dia memiliki pengaruh yang kuat di Sulawesi Selatan bahkan di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Lukman menyatakan bahwa dalam pemilihan presiden, pemilih cenderung lebih condong pada preferensi personal calon. Karena itu, kemampuan calon untuk memikat pemilih sesuai dengan karakternya sangatlah penting.
Dalam konteks figur atau elit nasional, Sulawesi Selatan memiliki banyak tokoh yang dapat dijadikan barometer kekuatan bagi para calon. Sebagai contoh, Andi Amran Sulaiman memiliki pengaruh dan basis elektoral yang kuat di KTI, khususnya di Sulawesi Selatan. Keberadaannya sebagai bagian dari kubu Prabowo-Gibran dapat menjadi kekuatan penyeimbang.
Lukman juga menekankan bahwa perkembangan teknologi dan akses mudah terhadap informasi dapat memberikan edukasi kepada masyarakat, termasuk bagi mereka yang tinggal di kawasan pelosok. Hal ini akan membuat pemilih menjadi lebih mandiri dalam menentukan pilihan pemimpin mereka.
Dengan kuatnya arus informasi dan luasnya jangkauan media ke pelosok, pemilih akan menjadi semakin otonom dan mandiri dalam menentukan kriteria pemimpin yang mereka pilih.
