Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah serius dalam memberantas dan memerangi judi online atau daring, dimana hingga saat ini jutaan situs judi telah ditutup dan Satuan Tugas Pemberantasan Judi Online dalam proses pembentukan.
“Pemerintah juga terus serius dalam memberantas dan memerangi perjudian online. Saat ini lebih dari 2,1 juta situs judi online telah ditutup dan Satgas Judi Online akan segera selesai dibentuk, dengan harapan dapat mempercepat pemberantasan judi online,” kata Presiden Jokowi di Jakarta, Rabu.
Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya kesadaran masyarakat dalam melawan judi online, mengingat dampak buruk seperti kehilangan harta benda, perceraian, kejahatan, kekerasan, hingga korban jiwa yang ditimbulkan oleh judi.
Beliau menekankan bahwa judi online melintasi batas negara dan otoritas, sehingga perlindungan terpenting adalah dari masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, Presiden meminta agar masyarakat agar meninggalkan praktik berjudi.
“Lebih baik jika rezeki tersebut disimpan atau digunakan sebagai modal usaha. Judi bukan sekadar permainan atau iseng-iseng berhadiah, tetapi juga menempatkan masa depan pada risiko, baik bagi diri sendiri, keluarga, maupun anak-anak kita,” tambahnya.
Presiden juga mengajak tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh masyarakat untuk saling mengingatkan, mengawasi, dan melaporkan indikasi tindakan judi daring.
Artikel ini ditulis oleh Pewarta Rangga Pandu Asmara Jingga dan disunting oleh Editor Didik Kusbiantoro.
