BASRI bekerja sama dengan mantan pemain Timnas Indonesia yang telah berkarir secara profesional. Mereka akan menjelajahi mencari bakat-bakat muda di seluruh Indonesia melalui program coaching clinic.
“Kami telah mengumpulkan lebih dari 100 mantan pemain Timnas Indonesia, yang semuanya memiliki lisensi pelatihan dan akan kami dorong,” kata Eddy Sofyan.
“Kami memberikan tugas kepada mereka untuk berkeliling ke daerah-daerah terpencil seperti Papua dan Aceh untuk melakukan scouting dan coaching clinic. Bakat-bakat muda yang ditemukan akan kami kembangkan untuk timnas kita di masa depan.”
Langkah ini disambut baik oleh mantan pemain legendaris Indonesia, Peri Sandria. Peri Sandria, yang hadir dalam Rakornas, mendukung kerjasama BASRI dalam pembinaan bibit-bibit muda Indonesia menjadi calon pemain tim nasional.
“Menurut saya, kehadiran BASRI adalah solusi untuk pembinaan generasi muda. Kami, bersama Bang Eddy Sofyan, telah berdiskusi tentang masa depan,” kata Peri Sandria.
Ia juga menyampaikan kekhawatiran anak didiknya terhadap kehadiran banyak pemain naturalisasi. Meskipun demikian, ia percaya setiap pemain naturalisasi harus mendapat dukungan.
“Saat ini, anak didik saya merasa tertekan dengan kehadiran banyak pemain naturalisasi, terutama yang saya latih,” kata Edi Sofyan.
“Saya pesan kepada pemain muda Indonesia, tetaplah semangat dan berjiwa besar, siapapun pemain naturalisasi yang membela negara kita, kita anggap sah-sah saja,” jelas Peri Sandri.