Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Hasibuan, memberikan tanggapan keras terhadap Lukman Edy, mantan Menteri Percepatan Daerah Tertinggal (PDT) periode 2007-2009.
Menurut Umar, Lukman hanya fokus pada keinginannya untuk mempertahankan jabatan sebagai komisaris di BUMN.
“Lukman Edy hanya berpikir bagaimana caranya agar tetap bisa mendapatkan jabatan komisaris di BUMN,” ujar Umar dalam keterangan yang diberikan melalui akun X @UmarSyadatHsb_ (5/9/2024).
Umar yang pernah menjadi staf khusus Lukman Edy saat menjabat sebagai Menteri PDT, mengungkapkan bahwa ia akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri karena merasa banyak masalah dalam kepemimpinan Lukman.
“Saya dulunya menjadi staf khususnya pada saat dia menjabat sebagai Menteri PDT tahun 2007-2009. Saya memutuskan untuk mundur dari posisi tersebut karena menurut pandangan saya, ia memiliki banyak masalah,” tambahnya.
Sebelumnya, Lukman Edy mengungkapkan bahwa Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan memberikan arahan terkait penjadwalan ulang Muktamar PKB yang sebelumnya dijadwalkan pada 2-3 September di Jakarta.
Lukman juga menyebut bahwa pihaknya telah bertemu dengan PBNU untuk memberikan laporan dan dokumen penting yang diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan muktamar tersebut.
Meskipun penjadwalan muktamar harus diubah, Lukman tetap menegaskan semangat untuk mengembalikan PKB ke arah yang sesuai dengan visi awal partai tersebut masih sangat kuat.
Lukman juga mengatakan bahwa muktamar yang diadakan di Jakarta tersebut direncanakan akan dihadiri oleh Presiden Jokowi.