HomeBeritaKPU Dikritik karena Menghilangkan Debat Cawapres yang Dinilai untuk 'Melindungi' Gibran, Ramli...

KPU Dikritik karena Menghilangkan Debat Cawapres yang Dinilai untuk ‘Melindungi’ Gibran, Ramli Rahim: Rakyat Harus Melihat Sendiri Kualitas Cawapresnya

Tim Nasional Pendukung Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 1, Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN), mengecam keputusan KPU yang membatalkan debat khusus cawapres. Mereka mencurigai adanya aliran yang dilakukan untuk kepentingan tertentu.

“Pelaksanaan debat capres-cawapres yang sebelumnya terpisah, sekarang dilakukan secara bersamaan. Perubahan ini terjadi di saat orang-orang ingin serius mendengarkan gagasan cawapres untuk Indonesia,” ujar Juru Bicara Timnas AMIN, Muhammad Ramli Rahim, Sabtu (2/12/2023).

Menurutnya, KPU seharusnya tidak mengubah format debat yang sebelumnya melibatkan debat cawapres secara terpisah pada Pilpres 2019. Hal ini dapat menimbulkan kecurigaan bahwa ada yang bermain untuk kepentingan tertentu.

“Perubahan ini seakan telah direncanakan sejak lama. Dan jangan sampai terkesan bahwa perubahan ini karena kelemahan cawapres tertentu untuk mengikuti debat khusus,” katanya.

MRR, panggilan akrabnya, dengan tegas menyebut bahwa cawapres tertentu yang dimaksud adalah Gibran yang saat ini menjadi perbincangan hangat di publik. Jika benar, menurutnya, seharusnya Gibran tidak maju sebagai cawapres sejak awal.

Menurut Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn), semua capres dan cawapres adalah orang-orang yang dipilih karena dianggap mampu mengatasi segala masalah di negeri ini.

“Seharusnya tidak perlu ada kekhawatiran karena semua pihak mengakui bahwa mereka yang hampir tampil dalam kontestasi tertinggi eksekutif adalah orang-orang terbaik bangsa,” ujarnya.

Exit mobile version