Kisah perjalanan karier Arthur Irawan bisa dibilang sangat menarik. Sebelum memutuskan untuk terjun ke manajemen Persik, ia telah membela beberapa klub, bahkan mendapatkan pengalaman di luar negeri.
Berbeda dengan kebanyakan pemain muda Indonesia di zamannya, Arthur Irawan memilih Lytham Town sebagai tempat untuk mengeksplorasi bakat dan talenta sepak bolanya, dari tahun 2010 hingga 2011. Saat itu, dia masih tergolong muda, baru berumur 17 tahun.
Setelah setahun di Inggris, Arthur Irawan kemudian terbang ke Spanyol. Di sana, dia melanjutkan pembelajaran sepak bola modern di Akademi RCD Espanyol. Setahun kemudian, pada tahun 2012, dia dipromosikan ke tim RCD Espanyol B.
Tetap berada di Spanyol, setelah meninggalkan RCD Espanyol B, Arthur Irawan kemudian pindah ke Malaga B. Di klub ini, dia bermain sebagai bek dan gelandang bertahan, dan bertahan selama satu tahun sebelum akhirnya pindah ke klub Belgia, Waasland-Beveren, pada tahun 2014.
Setelah berkelana di luar negeri, Arthur Irawan kemudian memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Dia pernah membela Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, Badak Lampung, PSS Sleman, dan terakhir Persik Kediri. Dan di Persik lah dia akhirnya memutuskan untuk pensiun pada bulan April tahun ini.