HomeResepCara Mengenali Minyak Goreng yang Aman untuk Masak dan Konsumsi Setiap Hari

Cara Mengenali Minyak Goreng yang Aman untuk Masak dan Konsumsi Setiap Hari

Rabu, 2 Oktober 2024 – 09:34 WIB

Jakarta, VIVA – Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok di rumah tangga yang sering digunakan untuk memasak. Baik untuk menumis rempah-rempah maupun menggoreng makanan, minyak goreng adalah bahan utama yang harus ada di dapur.

Baca Juga :

7 Makanan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Diabetes, Lengkap dengan Alasannya

Namun, di balik kegunaannya yang sederhana, minyak goreng memiliki peran penting dalam menjaga kualitas makanan yang dikonsumsi. Oleh karena itu, penting untuk memilih minyak goreng yang tepat dan aman. Berikut adalah tips untuk mengetahui jenis minyak goreng yang baik digunakan untuk memasak dan dikonsumsi. Ayo, scroll!

Mengukur kadar TPC

Baca Juga :

5 Cara Defisit Kalori yang Ampuh untuk Membantu Turunkan Berat Badan

Satu cara untuk memastikan keamanan minyak goreng adalah dengan mengukur kadar Total Polar Compound (TPC). Semakin tinggi nilai TPC, maka semakin besar kerusakan minyak goreng. Berdasarkan data dari National Library of Medicine (2023), beberapa negara di Eropa seperti Spanyol, Prancis, Belgia, Italia, dan Portugal telah menetapkan batas limit nilai TPC maksimal menjadi 25 persen. Artinya, jika kadar nilai TPC dari minyak goreng melebihi angka tersebut, maka minyak tersebut tidak aman untuk dikonsumsi.

Ilustrasi memasak panada pakai minyak goreng.

Baca Juga :

Resep Ayam Gepuk Ala Pak Gembus, Dijamin Enak dan Mudah Dibuat

Pada umumnya, nilai TPC dari minyak akan terus meningkat seiring penggunaan minyak secara berulang. Oleh karena itu, biasanya minyak goreng hanya boleh digunakan sekitar 3 kali agar lebih aman. Untuk mengukur TPC, dapat menggunakan atribut sensori yang merupakan cara termudah dan dapat dilakukan untuk mengevaluasi kualitas minyak goreng.

Tidak berbau dan berasa

Ciri-ciri minyak goreng yang aman adalah minyak yang tidak memiliki rasa dan aroma yang tajam. Minyak goreng berkualitas rendah cenderung memiliki rasa dan aroma yang tidak enak sehingga membuat makanan cepat menjadi tengik. Hal ini umumnya disebabkan oleh minyak yang sudah rusak akibat oksidasi atau penyimpanan yang tidak tepat. Selain itu, mengonsumsi minyak goreng yang sudah rusak dapat menyebabkan rasa gatal di tenggorokan.

Kejernihan

Di samping itu, kejernihan minyak goreng juga dapat menjadi indikator kualitasnya. Minyak goreng yang jernih menunjukkan bahwa minyak tersebut bebas dari kontaminan dan sisa pengolahan. Namun, kejernihan tidak dapat menjadi satu-satunya indikator keamanan minyak goreng.

Stabilitas minyak terhadap suhu panas juga merupakan faktor penting dalam menentukan keamanannya. Minyak goreng berkualitas baik biasanya lebih stabil dan tidak mudah rusak saat dipanaskan, sehingga lebih aman digunakan kembali. Hal ini perlu diperhatikan, terutama dalam penggunaan sehari-hari di mana minyak sering dipakai ulang.

Bahan baku

Selain faktor-faktor di atas, hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahan baku dari minyak goreng itu sendiri. Pastikan untuk memilih minyak yang berasal dari kelapa sawit pilihan yang diproses kurang dari 24 jam, agar kesegaran dan nutrisinya tetap terjaga. Minyak goreng yang diproduksi dari bahan baku berkualitas tinggi akan lebih tahan terhadap kerusakan dan pada akhirnya, lebih aman digunakan.

Bahan makanan yang digunakan

Selain memahami ciri-ciri minyak goreng yang aman, perhatikan juga bahan makanan yang digunakan dalam konsumsi sehari-hari. Selain memilih minyak goreng dengan nilai TPC rendah, penggunaan bahan makanan berkualitas baik dan memiliki kombinasi gizi yang seimbang juga harus selalu diperhatikan untuk menjaga kualitas hidup dan kesehatan.

Halaman Selanjutnya

Di samping itu, kejernihan minyak goreng juga bisa menjadi indikator kualitasnya. Minyak goreng yang jernih menunjukkan bahwa minyak tersebut bebas dari kontaminan dan partikel sisa pengolahan. Namun, kejernihan tidak bisa dijadikan satu-satunya indikator keamanan dari minyak goreng.

Source link

Exit mobile version