Dalam wawancara ini, Harimau Malaya mencoba membandingkan program naturalisasi FAM dengan PSSI yang dipimpin oleh Ketua Umum, Erick Thohir. FAM dinilai tidak mengambil inisiatif untuk menghubungi pemain-pemain keturunan.
Menurut Hamidin, upaya ini sebenarnya sudah dilakukan. Namun, ketika pemain keturunan yang bersangkutan dihubungi, beberapa di antaranya tidak merespon. Dalam beberapa kasus, mereka ternyata tidak memiliki darah keturunan Malaysia.
“Yang terbaru, kami menghubungi dia, tetapi dia tidak merespon. Kami akhirnya juga mengetahui bahwa dia tidak memiliki ibu atau ayah dari Malaysia. Jadi, banyak juga yang menipu,” ujar Hamidin.
“Jadi, siapa pun pemain warisan yang ada, selama dia memiliki kualitas yang bagus, mengapa tidak kita terima. Namun, kita tidak bisa mendapatkan hasil yang sama seperti yang diperoleh oleh Indonesia atau Filipina,” tambahnya.