RUTENG – Badan Pelaksana Otoritas Labuan Bajo Flores (BPOLBF) kembali mengadakan Floratama Academy 5.0 2024 (FA). Pembukaan kembali program ini ditandai dengan Kick Off Meeting yang dilaksanakan secara hybrid di Aula Efata Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT pada Jumat, 19 Juli 2024 lalu.
Program FA 5.0 ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan negosiasi, jejaring, akses permodalan, dan inovasi dalam bisnis serta model bisnis untuk unit usaha kategori Seed Group dan Growth Group UMKM yang berada di Floratama (Flores, Lembata, Alor, dan 2 Kecamatan di Bima) terutama untuk klaster Flores bagian Barat.
Program FA sendiri sudah berjalan sejak tahun 2021 dan di tahun 2024 ini merupakan penyelenggaraan FA untuk ke-4 kalinya. Floratama Academy 2024 diharapkan menjadi target dalam pengembangan bisnis bagi 25 unit usaha yang sekaligus sebagai upaya dalam mendorong setiap usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah Floratama dalam mengembangkan usaha yang berkelanjutan dan berbasis digital.
Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif RI yang saat Kick Off hadir secara daring menyebutkan bahwa tema yang diusung Floratama Academy 2024 “Pengembangan Usaha Modern berbasis Digitalisasi Terbaru 5.0” sangat menarik dan sangat berbeda dengan tema-tema di tahun sebelumnya. Dalam Floratama Academy 2024 kali ini BPOLBF berinovasi dan berfokus pada wilayah pengembangan bisnis bagi 25 unit usaha di Flores Bagian Barat yang terdiri atas Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai, dan Kabupaten Manggarai Timur dengan target pendaftar sebanyak 500 unit usaha.
“Floratama academy tahun ini menghadirkan konsep baru dengan mengusung tema Society 5.0 yang diharapkan peserta mampu beradaptasi di era digital dengan 4C (Creativity, Critical thinking, Communication, and Collaboration) sehingga unit usahanya memiliki daya saing dan dapat menjadi satu pilar untuk mendukung Labuan Bajo Flores sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas,” sebut Sandi.
Frans Teguh, Plt. Direktur Utama BPOLBF dalam laporan pelaksanaan Floratama Academy 5.0, menyampaikan bahwa FA sebelumnya sudah dirancang mencakup tiga zona wilayah Manggarai dan juga Flores ke depannya untuk meningkatkan kapabilitas kompetitif ataupun kemampuan bersaing terutama dalam perkembangan kemajuan teknologi digital. Floratama Academy tahun 2024, dirancang dan dibagi dalam tiga zona yaitu Zona Flores Barat Tengah dan akan ada zona untuk bagian Tengah dan Timur. Ke depan program ini juga akan mencakup seluruh kabupaten/kota di Kepulauan Flores dan menjadi wilayah dari Otoritatif dan Kordinatif BPOLBF, termasuk juga 2 kecamatan di Kabupaten Bima.
“Saat ini, kami fokus untuk wilayah Flores bagian barat yang mencakup tiga Kabupaten yakni Manggarai Barat, Manggarai, dan Manggarai Timur dan di tahun 2024 juga, kami mencoba menyesuaikan tantangan yang sudah kita hadapi dan kita harapkan ada seri Floratama Academy 5.0 dalam rangka meningkatkan daya saing, akses pasar bisa berkembang dan beradaptasi dengan platform digital,” Ungkap Frans.
Dalam pengembangan pariwisata ekonomi kreatif berbasis digital 5.0, Rofinus Hibur Hijau, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Timur, berharap agar dapat diadakan pelatihan pengembangan digitalisasi yang lebih intens untuk lebih menguatkan potensi ekraf yang ada di Wilayah tersebut.
“Di Manggarai Timur, kami memiliki empat potensi ekonomi kreatif yang menjadi komoditas bagi Pelaku Ekraf. Dari sekian itu, ke depannya kami membutuhkan bimbingan yang bagus dan khusus untuk menginkubasi pelaku-pelaku ekraf di Manggarai Timur, sehingga mereka tidak hanya melakukan pemasaran secara manual saja. Setelah kita memasuki era 5.0, harapannya pemasaran dapat dilakukan secara digital dan pelatihan atau inkubasi pada UMKM dapat diselenggarakan lebih intens.” Ucap Rofinus.
Mengenai peningkatan usaha ekonomi kreatif, Agnes Wirdayanti, Analis Kebijakan Ahli Madya, Deputi SDM Parekraf Kemenkomarves yang dalam Kick Off tersebut hadir sebagai narasumber menyampaikan bahwa pariwisata yang berbasis ekonomi kreatif memerlukan terobosan dan revolusi.
“Untuk membangun sebuah pariwisata yang berkualitas atau quality tourism perlu adanya inovasi baik ide maupun pemanfaatan digitalisasi harus diperkuat dan menerima setiap kemajuan era digital yang dengan belajar berinovasi melalui platform digital yang tersedia. Misalnya UMKM dari sisi pemasaran produk harus memanfaatkan dunia digital, yang dikemas dengan packaging yang menarik.” Ucap Agnes.
Senada, Fanky Miswar dari Indigo Start Up Community & Partnership mengungkapkan, Floratama Academy 5.0 bersama Indigo hadir untuk membantu permasalahan dan kendala ekonomi kreatif pada dunia digital.
“Indigo Telkom Incubator hadir untuk melakukan digitalisasi, kami berfokus pada start up digital seperti shopee, tiktok, gojek, dan lain-lain yang nantinya bisa mensuport dan membantu meningkatkan penjualan produk usaha UMKM secara digital yang konektivitasnya tidak hanya mencakup satu wilayah tetapi akan terhubung ke semua wilayah sehingga peningkatan nilai jual dan ekonomi semakin berkembang dan maju.” Ungkap Franky.
Menutup Kick Off, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori menyampaikan, dengan penyelenggaran Floratama Academy yang diadakan di Ruteng, Kabupaten Manggarai, dia berharap kue pariwisata tidak hanya dirasakan di DPSP Labuan Bajo saja.
“Saya turut senang karena kegiatan Floratama Academy ini diselenggarakan di Ruteng, karena sebelumnya selalu berfokus di Labuan Bajo. Dengan begini, pengembangan pariwisata super prioritas bisa dirasakan juga oleh wilayah Manggarai lainnya, karena kami berharap ke depannya aktifitas parekraf di dua wilayah Manggarai dan Manggarai Timur juga bisa berkembang dan menopang aktifitas parekraf di Labuan Bajo, terutama perjalanan wisatawan saat ini juga mulai mengalami persebaran tidak hanya ke Labuan Bajo, tetapi juga ke wilayah penyangga dan sekitarnya, sehingga perputaran roda ekonomi kreatif tidak berpusat di satu tempat saja.” Tutup Stefanus.
Turut hadir dalam Kick Off Floratama Academy 5.0 2024 sebagai narasumber, Kepala Pusat Riset Pemerintahan dalam Negri-BRIN, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Manggarai, Kado Bajo, Smesco Indonesia, Dalawa Coffee, dan Ekraf Victory NTT. Hadir sebagai peserta kegiatan, pelaku UMKM dari ketiga wilayah kabupaten Manggarai Barat, Manggarai dan Manggarai Timur baik secara daring (73 peserta) dan luring.