Kamis, 18 April 2024 – 09:40 WIB
Jakarta – Ancaman perubahan iklim semakin meningkat. Tidak hanya menyebabkan cuaca ekstrem, tetapi juga meningkatkan risiko tenggelamnya pulau-pulau.
Pada tahun 2022, kerugian global akibat bencana alam mencapai USD 313 miliar. Salah satu faktor penyebabnya adalah peningkatan suhu bumi, yang menyebabkan kematian sebanyak 31.300 orang. Tanpa perubahan atau upaya untuk mengurangi emisi karbon dan mengadopsi produksi yang ramah lingkungan, 10 negara ini diperkirakan akan mengalami bencana besar pada tahun 2050.
Menurut laporan dari Yahoo!, berikut adalah daftar negara yang diprediksi akan tenggelam pada tahun 2050:
1. Kepulauan Solomon
Ada lima pulau di Kepulauan Solomon yang musnah dihempas gelombang air laut. Bahkan, enam pulau lainnya sudah 20% terendam. Karenanya, populasinya terpaksa pindah ke area yang lebih tinggi. Setiap tahun, level air laut meningkat 8 mm. Saat ini, masih ada 990 pulau di negara tersebut.
2. Kepulauan Marshall
Studi 2021 oleh pemerintah dan World Bank menunjukkan adanya kenaikan level air laut setinggi satu meter. Akhirnya, banjir permanen menghantam 40% bangunan di Kota Majuro. Per tahunnya, kenaikan air laut mencapai 6 mm di Vanuatu. Ada 260.000 orang yang hidup di 82 kepulauan volkanik tersebut. Proyeksi kenaikan temperatur satu derajat dan kenaikan level air laur yang makin parah pada 2030 menjadikan risiko potensi topan menjadi lebih kuat. Selain itu, lautan makin asam dan membuat sulitnya pertumbuhan tanaman pangan dalam melawan hama/penyakit. Perlu dicatat, pada 2015, Vanuatu mengalami kerusakan berat akibat Topan Pam.
Selanjutnya, ada Fiji yang mengalami kenaikan air laut mencapai 6 mm per tahun. Sebelumnya, warga yang tinggal di desa Vunidogoloa harus bermigrasi karena kenaikan level air laut yang sudah dalam tahap membahayakan. Lebih lanjut, World Bank melaporkan beberapa desa di Fiji telah kehilangan 15-20 meter lahan daratannya. Ini menyebabkan kepunahan hutan bakau guna melindungi keberlangsungan wilayah Fiji.
5. Tuvalu
Setiap tahunnya, kenaikan level air laut mencapai 5 mm. Poin tertingginya adalah 4,6 meter di atas air laut. Selain itu, Tuvalu juga menghadapi masalah erosi terumbu karangan. Badai pun kerap muncul di area sana.