Menurut Erick, nantinya akan ada digitalisasi perwasitan. Artinya, setiap kejadian atau keputusan wasit di lapangan akan disimpan di dalam database, di mana wasit dapat menggunakannya sebagai evaluasi.
“Semua wasit terdaftar dalam suatu sistem dari Inggris, semua kejadian atau keputusan yang diambil wasit disimpan dalam sistem tersebut. Dengan demikian, wasit dapat belajar dari kejadian tersebut,” kata Erick.
Selain itu, klub juga dapat melaporkan jika merasa dirugikan. Dengan cara ini, kinerja wasit akan berkembang secara progresif.
“Jika ada klub yang merasa dirugikan oleh keputusan wasit, selain melaporkan kejadian itu dan meminta challenge, kinerja wasit dan sistem tersebut juga akan terlihat.”