Pariwisata di Bali kembali pulih dengan pesat setelah hampir tiga tahun terhenti oleh pandemi COVID-19. Namun, kemajuan ini diiringi dengan perilaku beberapa wisatawan mancanegara yang nekat dan meresahkan masyarakat.
Baru-baru ini, seorang WNA asal Inggris, Damon Anthony Alexander Hills, menciptakan kekacauan dan membahayakan masyarakat. Pria berusia 50 tahun itu mencuri truk pengangkut gerabah dan menabrak beberapa pengendara dalam perjalanannya dari Kerobokan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai. Aksi nekatnya ini dihentikan setelah ditangkap oleh petugas keamanan dan warga setempat.
Demikian pula, pada akhir Mei 2024, Imigrasi Ngurah Rai menangkap 24 WNA dari Nigeria, Tanzania, dan Ghana karena diduga terlibat dalam kasus penipuan dan pelanggaran izin tinggal.
Munculnya WNA bermasalah ini membuat semua pihak harus lebih waspada terhadap orang asing. Imigrasi menggunakan teknologi identifikasi wajah pada autogate di Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk meningkatkan pengawasan.
Selain itu, Kementerian Hukum dan HAM Bali melakukan deportasi terhadap WNA bermasalah sebagai upaya keras dalam pengawasan. Selama Januari hingga 7 Juni 2024, sebanyak 135 WNA dari 41 negara telah dideportasi dari Bali.
Pemerintah Bali juga bekerja sama dengan aparat desa untuk mengawasi WNA yang berada di wilayah mereka. Selain itu, partisipasi aktif masyarakat juga dibutuhkan dalam mengawasi orang asing, khususnya pelaku pariwisata di Bali.
Direktorat Jenderal Imigrasi juga berencana melakukan evaluasi terhadap Visa on Arrival (VoA) dari negara tertentu yang warganya sering bermasalah di Indonesia. Selain itu, Kemenparekraf menyikapi masalah dengan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada WNA.
Meskipun jumlah WNA bermasalah yang dideportasi masih kecil dibandingkan dengan total kunjungan wisatawan, semua pihak harus tetap waspada. Kedatangan wisman di Bali masih belum mencapai level sebelum pandemi, tetapi kualitas wisatawan menjadi fokus utama di masa mendatang. Semua pihak harus bekerja sama untuk mengoptimalkan pengawasan dan edukasi guna menjaga citra pariwisata Bali yang terkenal di dunia.