HomePolitikWali Kota Semarang Mengikuti Undangan Penjajakan PKS Terkait Pilkada

Wali Kota Semarang Mengikuti Undangan Penjajakan PKS Terkait Pilkada

Semarang (ANTARA) – Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menerima undangan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk persiapan menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

“Saya menerima undangan dari DPD PKS Kota Semarang. Banyak hal yang disampaikan dalam pertemuan tersebut,” kata Ita, panggilan akrab Hevearita, di Kantor DPD PKS Kota Semarang, Rabu.

Sehari sebelumnya, Ita yang juga kader PDI Perjuangan telah menerima undangan serupa dari Partai Gerindra untuk membahas calon wali kota dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang 2024.

Ita mengatakan bahwa dalam pertemuan dengan pimpinan PKS Kota Semarang, diskusi lebih berfokus pada visi misi untuk kemajuan Kota Semarang lima tahun ke depan.

“Dalam kapasitas saya sebagai Wali Kota, program-program tersebut sudah sinkron dengan pemerintah pusat sehingga ada rencana yang jelas hingga 2024,” ujarnya.

Dari diskusi tersebut, terdapat masukan terkait kenaikan pajak, peningkatan investasi, pelayanan kesehatan, dan pemerataan pendidikan.

“Saya menegaskan kepada DPD PKS bahwa saya tidak akan memberikan janji-janji besar. Kita harus menyelaraskan anggaran dengan rencana yang ada. Visi misi harus bisa direalisasikan,” tambahnya.

Ita menjelaskan bahwa langkahnya menjalin komunikasi dengan Gerindra dan PKS sejalan dengan arahan yang diterima saat Rakernas PDIP di Jakarta.

Suharsono, Ketua DPD PKS Kota Semarang, mengungkapkan bahwa PKS mengundang tokoh eksternal seperti Ita untuk membahas persiapan Pilkada Kota Semarang.

Selain Ita, PKS juga mengundang Yoyok Sukawi dari Partai Demokrat untuk berdiskusi terkait visi misi membangun Kota Semarang.

Suharsono menyatakan bahwa Ita memiliki pengalaman memimpin Kota Semarang dan memenuhi kriteria yang dibutuhkan, yaitu responsif, berpengalaman, dan berpeluang untuk menang.

PKS juga akan mempertimbangkan siapa yang akan diusung sebagai calon dan akan berkoordinasi dengan parpol koalisi seperti Golkar.

“Kami memiliki kriteria yang jelas untuk calon yang akan diusung, yakni responsif, berpengalaman, dan berpeluang menang. Kami juga terbuka dengan kepemimpinan perempuan,” ujar Suharsono.

Source link

Exit mobile version