Masalah kedua adalah pemulihan. Pemulihan juga penting bagi para pemain. Turnamen ini merupaka maraton dimana para pemain harus bermain lagi setelah 2-3 hari. Semoga pemulihan bisa berjalan dengan lancar. Masalah ketiga adalah menghilangkan trauma VAR. Ini adalah masalah kita. Sejauh ini kita pernah merasa dirugikan oleh VAR, namun kita juga pernah mendapat manfaat dari VAR. Sekarang, yang menjadi kekhawatiran para pemain setelah melawan Uzbekistan U-23 adalah trauma dengan VAR. Akhirnya membuat mereka gugup,” jelas Akmal.
“Sebab, mayoritas pemain kita belum pernah berpengalaman dalam bermain sepak bola dengan menggunakan VAR. Banyak dari mereka juga belum memahaminya. Karena VAR ini bukan soal niat atau tidak. VAR mengacu pada fakta di lapangan.
“Levelnya adalah U-23 dan kita memiliki potensi untuk bisa menang. Kita bisa mengalahkan Australia U-23, Yordania U-23, dan Korea Selatan U-23. Ini menunjukkan bahwa potensi kita untuk mengalahkan Irak U-23 sangat besar. Asalkan pemain bisa fokus dan melupakan kekalahan melawan Uzbekistan U-23 yang menurut kita banyak dipengaruhi oleh VAR,” kata Akmal menutup.