Selasa, 23 Juli 2024 – 06:00 WIB
PADANG – Bagi pecinta kuliner tradisional, pasti sudah familiar dengan Ampiang Dadiah. Sajian kudapan khas dari Minangkabau ini, menawarkan perpaduan cita rasa yang unik, gurih ampiang dan manisnya dadiah.
Baca Juga :
Banyak Perubahan Menarik di Bisnis Kuliner, Ini 4 Tren Khusus di Industri Makanan dan Minuman
Dalam bahas Minangkabau, ampiang merupakan beras ketan yang ditumbuk halus dan dijemur hingga kering. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah, menjadikannya cemilan favorit banyak orang.
Sementara Dadiah, adalah susu kerbau yang mengalami proses fermentasi secara alami. Rasanya yang asam dan sedikit manis jika kemudian dipadukan dengan ampiang, akan memberikan sensasi menyegarkan saat disantap.
Baca Juga :
Lezatnya Sensasi Doughnuts Bomboloni Fluffy yang Tengah Hits di Jakarta
Perpaduan ampiang dan dadiah inilah yang membuat kuliner ini begitu istimewa dan diburu banyak pelancong ketika berkunjung ke kota Bukittinggi. Ampiang yang renyah, dicelupkan ke dalam dadiah yang lembut sehingga menghasilkan perpaduan tekstur dan rasa yang luar biasa.
Di tanah Minang, Ampiang Dadiah telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Minangkabau sejak lama. Konon, tradisi menyantap ampiang dadiah sudah ada sejak zaman kerajaan Pagaruyung.
Baca Juga :
10 Menu Sushi Lezat dengan Cita Rasa Asli Khas Okinawa yang Wajib Dicoba
Pada masa itu, ampiang dadiah sering disajikan dalam berbagai acara adat dan ritual. Hingga saat ini, ampiang dadiah masih menjadi hidangan favorit yang dinikmati dalam berbagai kesempatan, mulai dari acara keluarga hingga jamuan resmi.
Pembuatan Ampiang Dadiah ini, terbilang sangat sederhana, namun membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Ampiang dibuat dengan cara merebus beras ketan, kemudian menumbuknya hingga halus dan dibentuk pipih. Setelah itu, ampiang dijemur di bawah sinar matahari hingga kering dan renyah.
Sedangkan Dadiah, dibuat dengan cara merebus susu kerbau dan menambahkan sedikit air kapur sirih. Setelah itu, susu didiamkan hingga menggumpal dan terbentuk dadiah. Biasanya, bambu menjadi tempat untuk proses fermentasi.
Biasanya, Ampiang Dadiah dinikmati dengan cara mencelupkan ampiang ke dalam dadiah. Selain itu, ampiang dadiah juga bisa dinikmati dengan tambahan gula aren atau madu untuk menambah rasa manis, juga bisa ditambahkan es batu untuk menambah sensasi cita rasa.
Selain lezat, Ampiang Dadiah ternyata juga memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan, di antaranya, kaya akan karbohidrat yang memberikan energi bagi tubuh, mengandung protein yang membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh.
Lalu, memiliki kandungan kalsium yang tinggi untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, membantu melancarkan pencernaan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Anda penasaran, sempatkan datang ke Ranah Minang khususnya kota Bukittinggi karena, kuliner satu ini banyak ditemui di kawasan jam gadang dan Pasar Ateh Bukittinggi.
Halaman Selanjutnya
Pembuatan Ampiang Dadiah ini, terbilang sangat sederhana, namun membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Ampiang dibuat dengan cara merebus beras ketan, kemudian menumbuknya hingga halus dan dibentuk pipih. Setelah itu, ampiang dijemur di bawah sinar matahari hingga kering dan renyah.