Kaca film adalah perlengkapan tambahan yang sangat penting untuk digunakan di dalam mobil. Hal ini karena kaca film dapat membantu mengurangi panas matahari dan radiasi sinar ultraviolet yang masuk. Selain itu, penggunaan kaca film juga dapat meningkatkan efektivitas pendinginan udara yang dikeluarkan oleh AC, sehingga interior mobil menjadi lebih sejuk dan nyaman. Selain itu, kaca film juga dapat menjaga privasi pengemudi dan penumpang agar tidak terlihat dari luar.
Meskipun demikian, perlu diketahui bahwa jarang sekali jendela bagian depan mobil menggunakan kaca film. Hal ini disebabkan oleh alasan jarak pandang yang menjadi tidak jelas ketika kaca film dipasang di jendela depan. Rifat Sungkar, seorang Pereli Nasional dan Penggiat Keselamatan Berkendara, menjelaskan bahwa penggunaan kaca film di bagian depan dapat mengurangi tingkat kewaspadaan pengemudi karena pandangan menjadi redup.
Meskipun kaca film bisa memberikan efek privasi, namun hal ini tidak berlaku untuk kaca film di bagian depan mobil. Privasi tidak boleh mengorbankan keselamatan, karena ada aturan yang harus dihormati.
Tingkat kegelapan kaca film juga perlu diperhatikan. Untuk kaca film di bagian depan, sebaiknya tingkat kegelapannya tidak lebih dari 20 persen. Tingkat kegelapan yang lebih tinggi dapat mengurangi visibilitas dan meningkatkan risiko kecelakaan. Sedangkan untuk kaca film di bagian samping, tingkat kegelapan maksimal bisa mencapai 40 persen.
Pemerintah tidak mengatur secara detail tingkat kegelapan kaca mobil dalam undang-undang atau peraturan. Namun, terdapat Surat Keputusan Menteri Perhubungan yang mengatur penggunaan kaca pada kendaraan bermotor. Dalam surat keputusan tersebut diatur bahwa kaca depan dan belakang boleh menggunakan kaca berwarna atau kaca film dengan prosentase penembusan cahaya tidak kurang dari 40 persen.
Dengan demikian, penting untuk memahami aturan dan ketentuan yang berlaku terkait penggunaan kaca film di mobil agar tetap memperhatikan keselamatan dan kenyamanan saat berkendara.
