Salah satu alasan mengapa mobil listrik masih jarang dipilih oleh konsumen adalah karena waktu pengisian baterai mobil listrik yang jauh lebih lama dibandingkan dengan mengisi bahan bakar mobil bermesin pembakaran dalam (ICE). Saat ini, sistem pengisian daya paling cepat (Ultra Fast Charging) di Indonesia membutuhkan waktu lebih dari 30 menit untuk beberapa mobil tertentu. Pengisian daya menggunakan fast charging biasanya membutuhkan waktu sekitar 90 menit untuk mengisi baterai dari 0 hingga penuh.
Keterlambatan dalam pengisian baterai mobil listrik ini menjadi hambatan bagi perkembangan mobil listrik di Indonesia. Jika dibandingkan dengan kendaraan bensin atau solar, mengisi bahan bakar sampai penuh hanya membutuhkan waktu kurang dari 5 menit.
Namun, perusahaan baterai asal China, Gotion High-Tech, telah mengembangkan solusi dengan memperkenalkan baterai ultra-fast Charging 5C untuk kendaraan listrik. Baterai G-Current 5C ini, yang termasuk High Nickel NCM, diklaim hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 menit untuk mengisi daya dari 0 hingga 80 persen, dan maksimal 15 menit untuk mengisi daya dari 0 hingga 90 persen.
Selain itu, baterai ini juga dapat memotong biaya produksi hingga 50 persen dan memungkinkan pemilik kendaraan untuk menempuh jarak 350 km setelah mengisi daya selama 5 menit, atau bahkan 600 km setelah pengisian daya penuh. Baterai ini menggunakan material silikon-karbon generasi kedua yang dikembangkan oleh Gotion High Tech, sehingga pengisian elektrolit menjadi lebih cepat dan lebih aman.
Dengan pengenalan baterai terbaru ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan pengisian daya ultra cepat di pasar Tiongkok dan membantu perkembangan kendaraan listrik di masa depan.
