Sunday, October 27, 2024
HomePolitikIzinkan Ibunda Maju Lagi Pilkada, Tak Ingin Menjadi Anak Durhaka Junon

Izinkan Ibunda Maju Lagi Pilkada, Tak Ingin Menjadi Anak Durhaka Junon

Semarang (ANTARA) – Faras Razin Pradana atau akrab disebut Juon, putra tunggal Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu akhirnya mengizinkan ibunya untuk maju kembali dalam kontestasi pemilihan kepala daerah karena ia tidak ingin menjadi anak yang “durhaka”.

“Kalau saya pribadi, Ibu maju kembali memang ada beberapa pertimbangan ya. Waktu itu ada ngobrol sama Ibu, dan waktu itu ibu apa enggak maju aja ya,” katanya, di Semarang, Sabtu.

Namun, kata dia, seiring berjalannya waktu, dukungan dari berbagai elemen masyarakat mulai mengalir kepada ibunya untuk mencalonkan diri kembali sebagai Wali Kota Semarang untuk periode mendatang.

Juon juga melihat bahwa ibunya masih memiliki semangat yang kuat untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertunda dan membuat Kota Semarang menjadi lebih baik.

“Tentu bagi saya pribadi, tentu saja menjadi anak yang durhaka kalau melarang ibu saya yang tentunya masih memiliki semangat kuat untuk Kota Semarang,” katanya.

Ia berharap agar ibunya dapat lebih bersemangat lagi dalam mengurus Kota Semarang, dan tentunya menerima doa restu dari masyarakat.

“Dan proses ini sebagai salah satu proses demokrasi yang kita lalui dan masyarakat bisa menilai. Insya Allah bisa menjadi pemimpin yang lebih baik untuk masa depan,” katanya.

Yang pasti, kata dia, keluarga besar sangat mendukung dan mendorong Ita, panggilan akrab Hevearita untuk menyelesaikan tugas-tugas yang masih banyak di Kota Semarang.

“Keluarga besar insya Allah sangat mendukung ibu dan tentunya kemarin hasil diskusi dengan saya, PR ibu tentu masih banyak. Namun, kami semua siap mendukung ibu sebagai pemimpin yang lebih baik lagi,” katanya.

Juon mengakui bahwa hubungannya dengan ibunya selama ini lebih dari sekadar ibu dan anak, tetapi juga sebagai sahabat sehingga mereka lebih banyak berdiskusi dalam mengatasi berbagai masalah atau membuat keputusan.

“Komunikasi khusus (dengan ibu, red.) tidak ada, lebih ke ibu sih ga ada. Jadi memang saya dan mama seperti teman, lebih dari sekadar ibu dan anak. Lebih banyak berdiskusi untuk melihat ke depan apakah mama mau lagi atau tidak? Ternyata masyarakat masih sangat merespons positif,” katanya.

“Saya pun, ya, kalau memang semua masih positif dan mama merasa nyaman, ya, boleh saja. Kalau misalnya melarang tapi melihat antusiasme masyarakat sangat tinggi tentu saja sama saja kita mengecewakan masyarakat,” pungkasnya.

Tentang ayahandanya, Alwin Basri yang tidak terlihat saat pengambilan formulir pendaftaran bakal calon wali kota di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Semarang, Juon mengatakan bahwa pengambilan formulir hanya didampingi dirinya.

“Gantian, nanti papa yang dampingi saat pengembalian formulir,” pungkas Juon.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu akhirnya mengambil formulir pendaftaran bakal calon wali kota Semarang pada penjaringan yang digelar DPC PDIP Kota Semarang, Sabtu, setelah sebelumnya mengungkapkan keinginannya untuk pensiun.

Ita menyatakan ingin pensiun agar bisa lebih fokus pada keluarga, terutama atas dorongan sang anak, Juon, untuk beristirahat dari kesibukannya sebagai birokrat dan orang nomor satu di Kota Semarang.

Namun, ia menerima instruksi dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk maju kembali dalam kontestasi Pilkada Kota Semarang 2024.

“Atas instruksi atau dhawuh Ibu Ketum (Mega, red.), saya dapat maju kembali sebagai salah satu kader perempuan di PDIP sehingga bismillah,” katanya.

Ia juga telah meminta izin kepada anaknya yang akhirnya menyetujui agar ia bisa maju kembali untuk periode lima tahun ke depan sebagai Wali Kota Semarang.

“Ini menjadi semangat saya. Apalagi karena sudah ada instruksi dan dhawuh dari Ibu Ketum dan senior-senior partai, baik di DPP, DPD, maupun DPC PDIP. Tentunya, ini amanah yang harus dilakukan,” katanya.

Source link

RELATED ARTICLES

Berita populer