FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu mengungkapkan kebiasaan buruk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam melanggar aturan.
Pertama, Said Didu mengungkapkan 3 drama yang dilakukan Jokowi terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, seperti wacana perpanjangan masa jabatan selama 3 periode dan majunya putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan klausal batas usia calon presiden dan calon wakil presiden.
“Drama yang dibuat Bapak adalah: 1) ingin mengadakan 3 periode – gagal, 2) ingin perpanjangan jabatan dengan menunda pemilu – gagal, 3) majukan anak sebagai calon wakil presiden dengan mengubah aturan melalui MK – berhasil,” ungkapnya.
Selanjutnya, Said Didu menunjukkan kebiasaan buruk Jokowi dalam melanggar aturan. “Kebiasaan yang dimiliki Bapak Presiden adalah melakukan sesuatu di luar aturan dan kemudian menuduh orang lain melakukannya,” tambahnya yang dikutip dari akun pribadinya, pada Selasa (7/11).
Said Didu menyampaikan hal ini sebagai tanggapan terhadap pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan adanya banyak drama dalam Pilpres 2024, padahal seharusnya itu adalah pertarungan ide dan gagasan.
“Yang saya lihat akhir-akhir ini adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak sinetronnya, sinetron yang kita lihat,” kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam perayaan hari ulang tahun HUT ke-59 Partai Golkar, pada Senin, 6 November 2023 yang dikutip dari Tempo.
“Seharusnya ini adalah pertarungan gagasan, pertarungan ide, bukan pertarungan perasaan. Jika yang terjadi adalah pertarungan perasaan, maka semua akan repot,” lanjutnya.
