Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyatakan bahwa Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), tidak akan keluar dari PDI Perjuangan (PDIP).
“Fahri mengatakan bahwa Gibran Rakabuming Raka tidak akan meninggalkan partainya (PDIP),” kata Fahri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada hari Kamis.
Terkait status Gibran, Fahri mengungkapkan bahwa tidak ada ketentuan yang dilanggar dan peraturan tidak mengharuskan calon presiden atau calon wakil presiden terikat dengan partai politik.
“Itulah sebabnya banyak orang, banyak yang tidak memiliki partai, seperti Anies Baswedan yang menjadi calon presiden, jadi sebenarnya tidak ada masalah,” katanya.
Menurut dia, status Gibran mirip dengan pencalonan Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden pendamping Susilo Bambang Yudhoyono pada Pilpres 2004. Pada saat itu, JK adalah kader Partai Golkar yang memilih untuk mendukung Wiranto.
“Dulu ada cerita bahwa Pak JK pernah menjadi peserta konvensi Partai Golkar dan dikalahkan oleh Pak Wiranto, tetapi kemudian beliau menjadi wakil presiden bersama Pak SBY melawan Pak Wiranto, beliau menang, dan tidak lama setelah itu dia menjadi Ketua Umum Golkar,” ujarnya.
Fahri menilai bahwa PDIP adalah partai yang besar sehingga wajar jika kader-kadernya berpencar.
“PDIP adalah partai yang besar, jadi wajar jika kader-kader mereka berpencar di mana-mana,” katanya.
Sebelumnya, pada hari Rabu (25/10), Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menyatakan bahwa Gibran tidak mengajukan pengunduran diri sebagai kader PDIP, di mana sekarang dia telah secara resmi menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto.
