Monday, October 28, 2024
HomeBeritaSetiap Kejahatan Penguasa Direncanakan dan Disengaja: Pendapat Islah Bahrawi

Setiap Kejahatan Penguasa Direncanakan dan Disengaja: Pendapat Islah Bahrawi

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Beberapa kejadian politik yang menuju pada ‘penyalahgunaan kekuasaan’ sepertinya tidak akan pernah dilupakan oleh sebagian orang. Terutama, tindakan-tindakan politik tersebut membuat lembaga hukum sekelas Mahkamah Konstitusi (MK) kini semakin rentan dan kurang dipercaya lagi oleh masyarakat.

Pandangan ini banyak disuarakan oleh pengamat politik dan aktivis media sosial. Salah satunya datang dari Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), Islah Bahrawi. Cuitan-cuitannya di akun @islah_bahrawi di aplikasi X (twitter) semakin sering mengkritik pemerintahan.

“Setiap kejahatan yang dilakukan seorang pemimpin, pasti direncanakan dan disengaja. Apakah dia tidak merasa bersalah di dalam hatinya? Tentu ada! Ketika masih berkuasa, rasa bersalah itu memang belum terasa,” tulis Islah Bahrawi, memulai tulisannya.

Islah menambahkan, suatu saat nanti, bencana pribadi akan datang. Pemimpin juga manusia, kehidupannya tentu tidak akan selalu mulus. Saat itulah semua tindakannya yang jahat akan disesali.

“Seberapa kuatnya Hitler berkuasa, rasa penyesalannya malah diakhiri dengan bunuh diri. Sehebat apapun Nicolae Ceausescu berkuasa, malah meratap memohon perlindungan kepada petani yang ikut menangkapnya ketika dia terlunta-lunta dalam pelariannya,” tutup Islah Bahrawi.

Seperti yang diketahui, setelah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman terbukti melanggar kode etik. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy’ari, juga dinyatakan melanggar kode etik karena menerima pendaftaran Gibran sebagai Cawapres.

Ketua KPU Hasyim Asy’ari bersama 6 anggota KPU lainnya dinyatakan melanggar etika karena menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden dan mengikutsertakannya dalam tahapan pemilu.

RELATED ARTICLES

Berita populer