Loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah, memberikan komentar yang tajam kepada calon presiden yang merasa terus diserang dalam debat capres yang telah dua kali digelar.
Meskipun tidak menyebutkan nama, Geisz menyatakan bahwa calon presiden tersebut harus belajar tentang demokrasi dari Anies Baswedan.
“Ada yang harus belajar tentang demokrasi. Tentang kekuasaan dan kewenangan,” kata Geisz dalam keterangannya di aplikasi X @GeizsChalifah (12/1/2024).
Geisz menegaskan bahwa jika kekuasaan atau kewenangan tersebut mendukung pasangan tertentu, maka hal-hal yang tidak diinginkan akan terjadi. Misalnya, larangan penggunaan tempat, larangan izin mendarat, dan penggiringan (intimidasi) kepada kepala desa.
Sebelumnya, Anies mengatakan bahwa meskipun dalam debat mereka berstatus sebagai lawan, namun mereka tetap saling menguatkan.
“Kita berlawanan gagasan, rekam jejak, tapi kita bukan musuh, musuh saling menghabisi, lawan saling menguatkan,” kata Anies dalam video yang beredar.
Anies juga menegaskan bahwa lawan debat adalah lawan berpikir, sama halnya dengan lawan bermain voli atau badminton, mereka adalah lawan dalam olahraga.
Sementara dalam konteks Pilpres atau Pemilu, Anies menekankan bahwa lawan tersebut merupakan teman dalam demokrasi.
“Lawan dalam proses Pilpres, Pemilu, mereka adalah teman dalam demokrasi,” tambahnya.
(Muhsin/fajar)
