Sunday, October 27, 2024
HomeBeritaAkademisi Unair Menolak Penggunaan Buzzer Politik yang Provokatif dalam Mengawal Demokrasi dan...

Akademisi Unair Menolak Penggunaan Buzzer Politik yang Provokatif dalam Mengawal Demokrasi dan Calon Presiden

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), mahasiswa, dan dosen di Surabaya mengadakan aksi pemilu damai tanpa provokasi di Amphitheater Kampus B Unair, Kamis (21/12).

Aksi ini dilakukan karena mereka merasa khawatir melihat banyaknya buzzer politik yang mengarahkan opini dengan menyerang calon presiden.

Dalam aksi yang bertema “BEM Unair Memanggil Mahasiswa Mengawal Pesta Demokrasi Tanpa Provokasi”, juga diikuti oleh PMII, GMNI, GMKI, dan HMI yang menyuarakan pemilu damai.

Sekitar 250 mahasiswa menandatangani kesepakatan untuk pemilu damai tanpa provokasi. Perwakilan BEM Unair, BEM Unesa, BEM Universitas Pembangunan Nasional Surabaya, BEM ITS, Mahasiswa Unair dan UM, dosen, serta organisasi mahasiswa lainnya menandatangani deklarasi tersebut.

“Boleh mengkritisi, tetapi harus tetap mengedepankan moral. Mari kawal demokrasi tanpa provokasi agar pemilih lebih cerdas memilih pemimpinnya,” kata mahasiswa FISIP Unair Ambu dalam orasinya.

Presiden BEM Unair, Anang Jazuli, mengatakan pesta demokrasi ini harus diawasi agar tercipta pemilu yang damai. Dia yakin bahwa pemilu yang jujur ​​dan adil mampu mewujudkan jalannya pesta demokrasi yang damai tanpa provokasi.

“Kami mengimbau kepada mahasiswa sebagai insan intelektual, golongan akademis yang mengedepankan pola pikir kritis untuk tetap menjunjung tinggi etika dan fokus pada substansi bukan menjelekkan seseorang,” katanya.

Mereka sepakat bahwa kritik harus tetap disuarakan, substansi harus tetap disampaikan, tetapi tetap mengedepankan etika.

RELATED ARTICLES

Berita populer