Thursday, November 21, 2024
HomeKriminalProfil Tom Lembong, A former Minister of Trade who is a corruption...

Profil Tom Lembong, A former Minister of Trade who is a corruption suspect in sugar importation

Jakarta (ANTARA) – Kejaksaan Agung telah menetapkan Thomas Trikasih Lembong (TTL) atau Tom Lembong sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait impor gula periode 2015-2023 di Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Tom Lembong, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Perdagangan pada 2015-2016, terlibat dalam perizinan impor gula yang diduga merugikan negara, bersama dengan Direktur Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) periode 2015-2016 yang berinisial CS.

Abdul Qohar, Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, dalam konferensi pers di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa malam, menjelaskan bahwa Tom Lembong memberikan izin persetujuan impor gula kristal mentah sebanyak 105.000 ton kepada PT. AP pada tanggal 12 Mei 2015, yang kemudian diolah menjadi gula kristal putih.

Pemberian izin ini dianggap tidak sesuai dengan rekomendasi rapat koordinasi antarkementerian yang menyimpulkan bahwa Indonesia memiliki surplus gula sehingga tidak memerlukan impor gula. Akibat tindakan keduanya, negara mengalami kerugian sekitar Rp400 miliar.

Tom Lembong dikenal sebagai seorang politikus dan ekonom di Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dari 12 Agustus 2015 hingga 27 Juli 2016 dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dari 27 Juli 2016 hingga 23 Oktober 2019.

Tom Lembong memiliki latar belakang pendidikan Bachelor of Arts di bidang Arsitektur dan Desain Perkotaan dari Harvard University, Amerika Serikat tahun 1994. Karirnya dimulai pada tahun 1995 di Divisi Ekuitas Morgan Stanley, Singapura, dan terus berkembang di bidang keuangan dan ekonomi sejak itu.

Selain itu, Tom Lembong juga aktif dalam pemerintahan dan pernah menjadi penasihat ekonomi untuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Setelah meninggalkan pemerintahan, Tom mendirikan Consilience Policy Institute di Singapura.

Tom Lembong juga memiliki hubungan dengan Anies Baswedan, di mana pada tahun 2021 dia dipercaya sebagai Ketua Dewan PT Jaya Ancol oleh Anies yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pada Pilpres 2024, Tom Lembong menjadi Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Tim AMIN).

Artikel ini disusun oleh Sri Dewi Larasati dan diedit oleh Alviansyah Pasaribu.

Source link

RELATED ARTICLES

Berita populer