Sunday, October 27, 2024
HomeOtomotifPenyebab Kecelakaan Terbesar Menurut Rifat Sungkar adalah Human Error

Penyebab Kecelakaan Terbesar Menurut Rifat Sungkar adalah Human Error

Tak ada seorang pengemudi yang ingin mengalami kecelakaan, apalagi bisa menyebabkan cedera parah hingga berujung kehilangan nyawa. Menyoal kecelakaan ini, pembalap Nasional Rifat Sungkar menjelaskan beberapa penyebab kecelakaan yang sering terjadi di jalan raya. Ya, Rifat yang juga merupakan brand ambassador Mitsubishi Indonesia menyebutkan, kecelakaan terbesar di Indonesia banyak disebabkan karena human error.

“Banyak orang yang merasa sudah aman dengan fitur keselamatan. Jadi mobil dengan fitur keselamatan terbaik yang digunakan, berarti sudah aman. Tidak begitu,” ungkap Rifat saat ditemui beberapa waktu lalu di GIIAS 2024.

Kata Rifat, banyak pemilik mobil yang memiliki fitur keselamatan dan keamanan terkini, namun faktanya tidak paham dan memahami cara kerjanya.

“Contoh kecil, ada pemilik mobil yang sudah menggunakan pengereman ABS, tapi setelah diuji dengan kondisi jalan licin ditambah air dan sabun, pengemudi tersebut justru menganggap bahwa remnya rusak, karena dianggap jalannya licin, kemudian remnya rusak dan bersuara krek-krek,” jelas Rifat.

Artinya, meski fitur canggih sudah ada pada sebuah mobil, namun faktanya masih banyak yang tidak tahu cara menggunakannya.

“Jadi kecelakaan terjadi setelah fitur keselamatan bekerja, tapi banyak orang tidak tahu, jadi fitur keselamatan yang kita miliki harus kita pahami juga,” ujar Rifat.

Rifat juga menyatakan, penyebab kecelakaan lainnya bisa karena kurangnya toleransi para pengguna jalan. “Sengebut-ngebutnya mobil F1, tidak ada yang balik arah, tapi di jalan raya, secepat apa pun ada saja orang dari arah depan, perempatan, dan penyeberangan.”

Tak sampai di situ, kata Rifat, kecelakaan yang juga banyak disebabkan oleh human error adalah tidak peduli terhadap waktu. Pasalnya, banyak pengguna jalan memacu kecepatan mobil di jalan dengan alasan ingin cepat sampai tujuan, namun tidak memperhatikan peraturan termasuk lalu lintas.

“Untuk mengurangi risiko, kita harus berangkat satu jam lebih cepat, dan tidurlah satu jam lebih cepat, dengan begitu semuanya bisa lebih santai. Tapi di Indonesia ini punya kebiasaan, mudah-mudahan tidak macet, mudah-mudahan yang lain juga telat, mudah-mudahan tempat parkirnya ada,” ucapnya.

Karena adanya tekanan waktu, banyak pengemudi menjadi tidak konsentrasi dalam mengemudi, karena sedang mendapat tekanan waktu agar cepat sampai tujuan.

Saat mengemudi, Rifat menyatakan, hal yang bisa menyelamatkan pengemudi untuk menghindari kecelakaan adalah pikiran di bawah alam sadar.

“Karena kita juga tahu ada impresi orang lain terhadap diri kita bagus, karena kita juga punya reputasi datangnya lebih cepat,” ucapnya.

Rifat juga menyebutkan, beberapa hal lain yang bisa menyebabkan pengemudi mengalami kecelakaan: pengemudi tidak bisa menguasai kendaraan, pengemudi kehilangan kesadaran, pengemudi tidak memahami jalan dan lingkungannya, pengemudi tidak memahami gerakan pengguna jalan lain.

Source link

RELATED ARTICLES

Berita populer