Football Institute telah merilis pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh BRI Liga 1, Liga 2, hingga Elite Pro Academy (EPA), PSSI akan mempertimbangkan hal tersebut untuk perbaikan liga musim depan.
Dalam analisis yang berjudul “Menguji Kualitas Kompetisi Liga Indonesia Melalui Penegakan Disiplin Kompetisi Musim 2023/2024 dengan Riset Berbasis Pelanggaran Disiplin dan Hasil Putusan Sidang Komisi Disiplin”, Football Institute mengungkapkan hasil temuannya.
Budi Setiawan, pendiri Football Institute, baru saja melakukan diskusi dengan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, Pemimpin Redaksi Bola.com, Erwin Fitriansyah, pengamat Effendi Gazali, dan mantan Ketua The Jakmania, Ferry Indrasjarief, di Barito Mansion, Jakarta Selatan, pada Selasa (9/7/2024).
Metode yang digunakan meliputi putusan Komite Disiplin (Komdis) untuk BRI Liga 1, Liga 2, EPA, putusan kasus pungli wasit, dan data kartu kuning serta kartu merah dari ketiga kompetisi tersebut.
“Arya menanggapi analisis tersebut dengan mengatakan, “Susah membantah data. Tapi, ini fakta-fakta yang sebenarnya. Ini masukan yang penting untuk kami. Paling tidak Football Institute memberikan data dan pelanggaran semusim terakhir.”
Tidak hanya melibatkan kompetisi, Football Institute juga menyoroti pelanggaran yang terjadi pada pemain, official, suporter, dan perangkat pertandingan.
Dari beberapa klub Liga 1 yang sering dihukum karena pelanggaran, terbukti bahwa sanksi denda yang diberlakukan oleh Komdis PSSI tidak memberikan efek jera.
