Yuran Fernandes, bek PSM Makassar, menjadi perbincangan di kalangan pecinta sepak bola Indonesia setelah menerima sanksi berat dari Komite Disiplin PSSI. Sanksi diberikan karena Yuran secara terbuka mengkritik melalui media sosial dan menunjukkan perilaku tidak terpuji dengan memukul layar monitor VAR dalam pertandingan melawan PSS Sleman pada awal Mei 2025. Meskipun ada kontroversi dan kritik, Yuran adalah satu-satunya yang dihukum dengan tegas, menyebabkan kebingungan di kalangan pengamat dan penggemar sepak bola. Liga Indonesia Baru (LIB) menegaskan bahwa penegakan sanksi berada di bawah Komite Disiplin PSSI dan bukan di bawah PT LIB. Dukungan pun mengalir ke arah Yuran Fernandes, terutama dari Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) dan FIFPro, organisasi internasional yang melindungi kepentingan pemain sepak bola. Mereka menyatakan keberatannya terhadap keputusan PSSI dan memberikan dukungan moral kepada Yuran Fernandes.