Bisnis China di Vietnam Mengalami Kesulitan: Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto, memberikan tanggapan terkait kondisi bisnis China di Vietnam yang sedang menghadapi masa sulit. Huochacha New Energy Group, salah satu perusahaan yang terdampak, mengalami tantangan yang cukup berat. Menurut Gigin, situasi saat ini membuat semua pihak berada dalam tekanan besar dan tinggal menunggu siapa yang akan kehilangan stabilitas terlebih dahulu.
Permasalahan ini muncul di tengah ancaman perang dagang yang dihadapi Vietnam selama periode ke-2 pemerintahan Trump. Sebagai negara manufaktur ASEAN yang sedang berkembang, Vietnam harus menghadapi ketidakpastian terkait rencana kenaikan tarif sebesar 46% yang diumumkan oleh Trump. Hal ini membuat beberapa perusahaan yang sebelumnya siap untuk tumbuh dan berkembang harus menghentikan proyek-proyek penting mereka.
Zhang Chundong, seorang manajer perusahaan, mengungkapkan bahwa rencana untuk memulai operasi pabrik terpaksa ditunda akibat perubahan kebijakan tarif yang tidak terduga. Dengan kondisi seperti ini, pertumbuhan bisnis yang semula diharapkan cepat menjadi terhambat. Kemunduran ini menjadi titik awal pertanyaan tentang masa depan bisnis China di Vietnam dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi kedua negara.
Dengan situasi seperti ini, perusahaan China di Vietnam harus menyesuaikan diri dengan perubahan kebijakan dan tantangan yang muncul. Semua pihak harus siap menghadapi ketidakpastian yang ada dan mengambil langkah-langkah strategis untuk tetap relevan dalam persaingan pasar global yang semakin ketat.