Ustaz Hilmi Firdausi, Pengasuh Pondok Pesantren Baitul Qur’an Assa’adah dan pendiri Sekolah Islam Terpadu Daarul Fikri, mengkritik fenomena konten manipulatif di dunia politik dan media sosial. Beliau menyoroti kecenderungan orang yang lebih memilih pencitraan daripada kejujuran. Hilmi bertanya mengapa begitu banyak orang di Indonesia condong kepada kepalsuan, menggunakan jasa bot untuk membuat video dan mengatur konten. Ia menyesalkan bahwa pencitraan sangat penting bagi sebagian orang untuk mendapatkan simpati publik. Hilmi juga mengecam kehidupan yang dijalani dengan kebohongan, menanyakan apakah pelakunya tidak merasa lelah. Beliau mengajak masyarakat untuk lebih menghargai keaslian dan berharap agar semakin cerdas dalam menyikapi informasi dan tokoh publik. Sebelumnya, drg. Hanum Salsabiela juga mengomentari ketidakwajaran pada video YouTube Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, terutama dalam interaksi dan komentar yang terdapat di dalamnya. Semoga masyarakat Indonesia semakin bijak dan tidak terperangkap dalam pola yang sama.