Pelatih asal Malta tersebut menyadari bahwa hasil pertandingan ini dapat menimbulkan reaksi negatif, seperti kemarahan, kekecewaan, dan kesedihan dari para pendukung PSIS Semarang. Tidak hanya itu, warga Kota Semarang juga pasti merasakan hal serupa. “Di saat-saat seperti ini, kami semua merasa sangat kecewa dan sedih. Kami tidak hanya mewakili tim PSIS Semarang, tetapi juga seluruh masyarakat yang tinggal di kota ini,” ungkap Gilbert.
“Ia menambahkan, “Sekarang, semua orang di kota ini merasakan kemarahan, kekecewaan, dan kesedihan. Kami harus bertanggung jawab atas hasil pertandingan ini, terutama karena penampilan buruk pada babak pertama.”