Partai Golkar merupakan partai kader yang besar dan terbuka, di mana Musda Golkar selalu menjadi ajang persaingan antara para kader. Menurut Profesor Sukri Tamma, seorang pakar politik dari Universitas Hasanuddin, Golkar dikenal sebagai partai yang memiliki banyak pengalaman dalam hal ini. Jika DPP tidak memberikan diskresi kepada figur tertentu, tarung bebas di Musda Golkar sangat mungkin terjadi. Menurutnya, figur yang muncul ke permukaan hampir sama, tanpa satu pun figur yang dominan secara signifikan. Dia menilai Taufan Pawe dan Munafri cukup bagus secara kefiguran, namun posisi Taufan Pawe sebagai petahana memberikan keunggulan baginya. Meskipun terdapat kehilangan kursi di DPRD Sulsel dan beberapa daerah, Taufan Pawe masih memiliki kekuatan untuk melanjutkan kepemimpinannya. Meskipun terdapat riak-riak gejolak dari DPD II, dukungan yang diberikan kepada Bahlil saat Munas mungkin bukan semata-mata karena Taufan Pawe, tetapi karena DPD II ingin mendukung Bahlil. Oleh karena itu, meskipun adanya dinamika internal dalam Golkar Sulsel, Bahlil tetap mendapat dukungan yang kuat.
