Pada tanggal 17 April 2025, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, meresmikan pameran MISYKAT: Cahaya Peradaban Islam Indonesia di Museum Nasional Jakarta. Pameran ini menampilkan lebih dari 400 artefak sejarah, manuskrip, karya seni, dan temuan arkeologis yang mengungkap jejak kehadiran Islam di Nusantara mulai dari abad ke-7 hingga era modern. Menurut Fadli, penemuan arkeologis terbaru di Situs Bongal, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, memperkuat bukti bahwa Islam sudah ada di wilayah ini sejak abad ke-7 dan 8 Masehi, yang menempatkan Indonesia sebagai wilayah penting dalam interaksi awal peradaban Islam global.
Fadli juga menekankan bahwa peradaban Islam di Nusantara berkembang melalui jalur damai seperti perdagangan, kesenian, pendidikan, dan kehidupan sehari-hari masyarakat, membentuk wajah Islam yang moderat, inklusif, dan terbuka terhadap keberagaman budaya. Pameran MISYKAT ini juga memperlihatkan bagaimana nilai-nilai Islam di Indonesia tercermin dalam praktik budaya, peninggalan sejarah, dan karya seni. Dalam acara tersebut, Fadli juga mengumumkan diterbitkannya Katalog Abklats Nisan Islam Kuno di Aceh sebagai upaya pelestarian warisan budaya Islam dan pengumuman tentang World Culture Forum (WCF) 2025 yang akan digelar di Bali.
Pameran ini merupakan kesempatan bagi publik untuk menjelajahi 10 area utama di Museum Nasional Indonesia yang mencakup berbagai aspek sejarah Islam di Nusantara, termasuk Situs Bongal, khazanah nisan nusantara, mushaf Al-Qur’an nusantara, manuskrip agama, hikayat dan sastra, kerajaan Islam, wali songo, bangunan masjid nusantara, seni budaya bendawi, seni lukis Islam kontemporer, serta pers Islam. Diharapkan bahwa pameran ini akan memperkuat peran Indonesia sebagai pusat peradaban Islam dunia.