Mutasi besar-besaran Polri terhadap perwira tinggi (Pati) dan perwira menengah (Pamen) dilakukan pada tahun 2025 dengan total 1.255 personel yang mengalami pergeseran jabatan berdasarkan enam surat telegram (ST) yang diterbitkan pada 12 Maret 2025. Kebijakan mutasi ini merupakan bagian dari strategi penguatan kelembagaan Polri serta untuk penyegaran organisasi. Pergeseran dilakukan sebagai bentuk pembinaan karier dan untuk meningkatkan profesionalisme anggota kepolisian. Dari total personel yang mengalami mutasi, terdapat 881 yang mendapatkan promosi jabatan, termasuk pergantian sejumlah Kapolda yang baru ditunjuk dalam kebijakan tersebut.
Di antara 10 Kapolda baru yang ditunjuk dalam mutasi Polri Maret 2025 adalah Brigjen Mardiyono sebagai Kapolda Bengkulu, Brigjen Anggoro Sukartono sebagai Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Irjen Rusdi Hartono sebagai Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Krisno Halomoan Siregar sebagai Kapolda Jambi, Brigjen Waris Agono sebagai Kapolda Maluku Utara, Irjen Hery Heryawan sebagai Kapolda Riau, Irjen Iwan Kurniawan sebagai Kapolda Kalimantan Tengah, Irjen R. Eko Wahyu Prasetyo sebagai Kapolda Gorontalo, Irjen Nanang Avianto sebagai Kapolda Jawa Timur, dan Brigjen Endar Priantoro sebagai Kapolda Kalimantan Timur.
Perubahan tersebut diharapkan membawa semangat baru dalam kepemimpinan di wilayah masing-masing serta meningkatkan kinerja kepolisian dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pergantian Kapolda ini merupakan bagian dari upaya Polri untuk penyegaran organisasi dan strategi peningkatan efektivitas dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di seluruh daerah.