Paul Munster, pelatih Persebaya, menyatakan rasa kekecewaannya setelah timnya hanya mampu meraih satu poin dalam pertandingan terakhir. Munster mengungkapkan keinginannya untuk timnya mencetak gol tambahan di babak kedua setelah unggul di babak pertama. Menurutnya, di Indonesia, kemenangan saja tidaklah cukup dan kebobolan di menit akhir menjadi hal yang memprihatinkan.
Meskipun Persebaya tampil dominan dalam menyerang sepanjang pertandingan, PSIS mampu menunjukkan agresivitas yang lebih baik di babak kedua. Meski begitu, peluang yang diciptakan tidak mampu berujung pada gol.
Usai pertandingan, Bonek, para suporter Persebaya, memilih untuk tidak menyanyikan lagu Song for Pride sebagai bentuk protes dan kekecewaan atas hasil yang kurang memuaskan. Munster juga menekankan bahwa timnya memiliki peluang emas untuk mencetak gol, namun sayangnya hal tersebut tidak terwujud.
Meskipun kecewa dengan hasil tersebut, Munster tetap mengingatkan bahwa sepak bola memang penuh dengan kejutan dan tantangan. Dia berharap pada pertandingan berikutnya timnya dapat belajar dari kesalahan dan melangkah ke depan dengan lebih baik.
