Sutradara film “Dirty Vote”, Dandhy Laksono, secara tajam mengkritik sikap Partai Golkar yang menyatakan tidak masalah jika perwira TNI aktif menjabat dalam posisi sipil. Menurut Dandhy, hal ini mengingatkan pada era Orde Baru di mana militer memiliki pengaruh besar dalam pemerintahan. Dia juga menyebut Golkar sebagai bagian dari tiga pilar pendukung rezim Soeharto selama 32 tahun berkuasa. Dandhy menyoroti fakta bahwa Golkar tetap menjadi partai paling korup dalam rentang waktu dari Pemilu 2014 hingga 2024, mengungguli partai lain seperti PDIP dan Partai Demokrat. Data yang beredar menunjukkan bahwa Golkar memiliki jumlah kasus korupsi tertinggi selama periode tersebut, menjadikannya sorotan utama dalam politik Indonesia pasca-Reformasi. Selain Golkar, beberapa partai lain juga tercatat dalam daftar kasus korupsi, menunjukkan tantangan yang masih dihadapi oleh politik Indonesia dalam menjaga integritas dan transparansi partai-partai politik.