Mobil listrik saat ini semakin populer di Indonesia, namun masih banyak yang bertanya-tanya apakah mobil listrik aman saat terjadi banjir. Dengan kondisi geografis di Indonesia yang rentan terhadap banjir, pengetahuan tentang keamanan mobil listrik saat banjir menjadi penting. Sejumlah kasus banjir di wilayah Jabodetabek yang terjadi belakangan ini menunjukkan betapa pentingnya pertanyaan ini.
Mobil listrik sebenarnya telah dilengkapi dengan teknologi untuk memastikan keamanan dan keselamatan pengemudinya. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika mobil listrik harus melewati atau terendam banjir. Pertama, saat melewati genangan air, pastikan ketinggian air tidak melebihi setengah tinggi ban kendaraan untuk menghindari risiko air masuk ke komponen vital. Disarankan juga untuk menjaga kecepatan di bawah 10 km/jam dan tidak berhenti lebih dari 30 menit saat terjebak macet di genangan air.
Jika mobil listrik sudah terendam banjir, ada beberapa langkah yang harus segera dilakukan. Pertama, jangan mencoba menyalakan mobil karena dapat menyebabkan kerusakan pada sistem kelistrikan. Lepaskan rem parkir secara manual untuk mencegah rem menjadi macet. Setelah itu, bawa mobil ke dealer resmi atau bengkel yang berpengalaman untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Mobil listrik Neta telah melalui serangkaian pengujian ekstrim untuk memastikan keamanan, termasuk uji rendaman air hingga kedalaman 1 meter selama 48 jam. Berbagai pengujian lainnya seperti getaran, benturan, temperatur ekstrim, dan sirkuit pendek juga dilakukan untuk memastikan keamanan baterai mobil listrik Neta. Dengan demikian, mobil listrik sudah terbukti aman melewati genangan air dan dapat menjadi pilihan yang aman di tengah kondisi geografis Indonesia yang sering terkena banjir.
