Sebagai umat Muslim di seluruh dunia, berbuka puasa adalah momen yang dinanti-nantikan setiap hari di bulan Ramadan. Menurut ajaran Islam, berbuka puasa disunahkan dengan makanan manis, seperti kurma, untuk mengembalikan energi setelah seharian berpuasa. Tetapi, dengan perkembangan zaman, variasi kuliner buka puasa dari berbagai negara pun beragam dan memiliki cita rasa yang khas sesuai dengan lidah masyarakatnya.
Indonesia, salah satu negara dengan mayoritas penduduk Muslim, memiliki hidangan khas buka puasa yang disebut Kolak. Kolak merupakan dessert manis yang terbuat dari pisang, ubi, dan kolang-kaling direbus dengan santan, gula merah, dan daun pandan. Hidangan ini menjadi favorit saat berbuka puasa karena rasanya yang manis dan mengenyangkan.
Di Arab Saudi, hidangan buka puasa yang populer adalah Samosa dan Tamr (Kurma). Samosa merupakan kudapan renyah berisi daging cincang atau keju yang digoreng hingga keemasan. Sementara Kurma (Tamr) selalu hadir sebagai hidangan pembuka untuk mengembalikan energi setelah berpuasa seharian.
Turki memiliki hidangan buka puasa Pide dan Gullac. Pide adalah roti pipih dengan berbagai topping seperti keju, daging, atau sayuran, sedangkan Gullac adalah hidangan pencuci mulut berbahan dasar lapisan tipis adonan direndam dalam susu manis dan taburan kacang.
Di Maroko, hidangan buka puasa yang populer adalah Harira, sup berbahan dasar tomat yang biasa dinikmati bersama dengan kurma dan hidangan lainnya saat berbuka puasa.
Sedangkan di Malaysia, Bubur Lambuk menjadi hidangan tradisional yang sangat populer selama bulan Ramadan. Bubur nasi ringan ini dibuat dengan campuran rempah-rempah, herba, dan daging ayam atau sapi, menciptakan hidangan yang lezat dan menenangkan. Tradisi memasak dan membagikan Bubur Lambuk di masjid, organisasi, dan komunitas di Malaysia terus berlanjut sebagai bentuk kebersamaan dan kepedulian sosial.
