Hidangan khas Ranah Minang yang tetap bertahan di tengah gemuruh kuliner modern adalah Pangek Pisang. Sajian ini tidak hanya menyimpan cerita, tetapi juga cita rasa yang autentik. Pangek Pisang memberikan pengalaman kuliner yang berbeda dengan sensasi yang menggugah selera, terutama saat disantap bersama ketan hitam saat berbuka puasa. Diolah dari pisang batu atau pisang kepok, hidangan ini menggabungkan santan kelapa, kunyit, dan bumbu-bumbu lain untuk menciptakan harmoni rasa yang lezat. Proses pembuatannya tidaklah rumit, pisang kepok direbus dengan santan, kunyit, gula, dan daun pandan untuk menghasilkan hidangan kuning keemasan yang melunak dan siap disajikan setelah satu jam. Meskipun Pangek Pisang seringkali menjadi hidangan khas dalam acara besar di Kabupaten Solok Selatan, namun sekarang bisa diolah di rumah sebagai pilihan menu berbuka puasa. Pangek Pisang bukan sekadar hidangan, tetapi juga mewakili warisan kuliner yang mengajak kita untuk melambat, menikmati setiap rasa, dan mengingat bahwa kelezatan sejati seringkali berasal dari yang sederhana.