Presiden Prabowo Subianto memberikan peringatan keras kepada jajarannya di Kabinet Merah Putih, pejabat negara, dan aparat pemerintah yang tidak mengikuti arah kebijakan pro-rakyatnya. Dalam acara peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama (NU), Presiden menyatakan bahwa telah memberikan waktu dan peringatan yang cukup kepada seluruh jajarannya. Dengan jelas, Prabowo menegaskan bahwa siapa pun yang tidak patuh akan ditindak sesuai dengan tuntutan pemerintahan yang bersih. Seruan Presiden Prabowo ini mengundang rumor akan adanya reshuffle atau perombakan kabinet dalam waktu dekat.
Menyikapi peringatan tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, menantang Presiden Prabowo untuk membuktikan ucapan-ucapannya dengan tindakan. Ia menegaskan bahwa masyarakat dapat menilai kebijakan mana yang merugikan rakyat dan menimbulkan kegaduhan. Adian menekankan pentingnya tindakan yang selaras dengan kata-kata yang diucapkan.
Presiden Prabowo sendiri telah menegaskan tekadnya untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas dari segala bentuk penyelewengan. Tindakan nyata untuk melaksanakan tuntutan pro-rakyat akan menjadi sorotan di masa depan. Menarik untuk melihat bagaimana Prabowo akan mengimplementasikan peringatannya kepada jajaran pemerintahan yang dianggap tidak patuh.