Tuesday, January 21, 2025
HomeKriminal"Sejarah Hari Armada RI: Penemuan dan Wawasan Baru"

“Sejarah Hari Armada RI: Penemuan dan Wawasan Baru”

Setiap tanggal 5 Desember, bangsa Indonesia memperingati Hari Armada Republik Indonesia sebagai bentuk penghormatan kepada peran strategis TNI Angkatan Laut (TNI AL) dalam menjaga kedaulatan maritim dan integritas wilayah NKRI. Momentum ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga refleksi terhadap perjalanan panjang dan kontribusi armada laut dalam membangun kekuatan pertahanan maritim Indonesia. Hari Armada ditetapkan berdasarkan kelahiran kekuatan laut nasional yang berakar pada pembentukan Tentara Keamanan Rakyat Laut (TKR Laut) pada 10 September 1945. TKR Laut kemudian berkembang menjadi Tentara Republik Indonesia Angkatan Laut (TRI AL) pada 1946, sebelum akhirnya menjadi TNI Angkatan Laut seperti yang kita kenal saat ini. Tanggal 5 Desember dipilih untuk memperingati tonggak penting ketika Armada Republik Indonesia secara resmi dibentuk sebagai bagian dari TNI AL. Keberadaan armada laut mencerminkan komitmen Indonesia sebagai negara maritim yang memanfaatkan potensi laut untuk kepentingan pertahanan, ekonomi, dan geopolitik. Armada Republik Indonesia berfungsi sebagai ujung tombak dalam menjaga kedaulatan wilayah laut yang mencakup Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan perairan Nusantara. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 kilometer. Tugas utama Armada TNI AL mencakup operasi pertahanan laut, operasi kemanusiaan, dukungan diplomasi pertahanan, dan pengamanan sumber daya laut. Seiring perkembangan teknologi dan dinamika geopolitik global, TNI AL terus berupaya memperkuat kapabilitasnya melalui modernisasi armada. Hari Armada bukan hanya momen untuk mengenang sejarah, tetapi juga mengingatkan bangsa Indonesia tentang pentingnya memperkuat identitas sebagai negara maritim di era saat ini. Di zaman sekarang, peringatan ini menjadi pengingat akan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh TNI AL, termasuk ancaman lintas negara seperti kejahatan siber maritim, konflik perbatasan, dan eksploitasi sumber daya alam secara ilegal.asyarakat dalam menjaga kedaulatan serta memanfaatkan potensi kelautan secara berkelanjutan.

RELATED ARTICLES

Berita populer