Meskipun masa tenang pilkada serentak 2024 sudah dimulai, tensi politik masih terasa hangat. Sorotan terus mengarah pada beberapa tokoh politik, terutama setelah pernyataan kontroversial yang dilontarkan. Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menyalahkan politikus Partai Gerindra, Maruarar Sirait atau Ara, atas penggunaan isu SARA dalam Pilkada Jakarta 2024. Pernyataan Ara tentang Pramono Anung-Rano Karno didukung oleh PDIP dan akan ditinggalkan oleh pemilih nonmuslim karena dukungan Anies Baswedan, dilabeli oleh Hasto sebagai pernyataan SARA. Presiden Prabowo Subianto diyakini tidak menyukai pernyataan bernuansa SARA dari Ara, karena menginginkan jalannya Pilkada 2024 yang kondusif di ratusan daerah. Hasto juga mencatat bahwa politik yang bernuansa SARA harus dihindari sesuai dengan Undang-Undang Pemilu. Sebagai seorang doktor ilmu politik, Hasto mengingat Sabam Sirait, ayah dari Ara, yang pernah menulis buku berjudul ‘Politik Itu Suci’, sebagai contoh penting dalam menghindari politik yang bernuansa SARA.
