Sanitiar Burhanuddin, atau yang akrab disapa ST Burhanuddin, adalah seorang jaksa karier di Korps Adhyaksa yang pertama kali menjabat sebagai Jaksa Agung RI dari tahun 2019 hingga 2024 oleh Presiden Joko Widodo. Kini, Presiden Prabowo Subianto kembali menunjuk Burhanuddin sebagai Jaksa Agung untuk periode 2024-2029. ST Burhanuddin merupakan seorang jaksa karier yang tidak berasal dari partai politik dan telah mendedikasikan dirinya sepenuhnya dalam Korps Adhyaksa. Sebelum pensiun, ia pernah menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara dari tahun 2011 hingga 2014. Setelah pensiun, Burhanuddin kembali dipercaya untuk memimpin Kejaksaan Agung hingga saat ini.
ST Burhanuddin, yang saat ini menjabat sebagai Jaksa Agung Republik Indonesia, lahir di Cirebon pada tanggal 17 Juli 1954. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana hukum di Universitas Diponegoro pada tahun 1983, meraih gelar magister manajemen dari Universitas Indonesia pada tahun 2001, dan gelar doktor dari Universitas Satyagama pada tahun 2006. Karier Burhanuddin di Kejaksaan dimulai pada tahun 1989 setelah mengikuti Pendidikan Pembentukan Jaksa. Ia telah menduduki berbagai posisi strategis di berbagai daerah di Indonesia sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Jaksa Agung pada tahun 2019.
Di bawah kepemimpinan Burhanuddin, Kejaksaan Agung berhasil mengungkap sejumlah kasus korupsi besar, seperti kasus tata niaga timah PT Timah Tbk dan korupsi Asabri, Jiwasraya, serta lahan sawit Duta Palma Group. Keunggulan kejaksaan ini di bawah kepemimpinan Burhanuddin juga tercermin dari survei Indikator Politik Indonesia pada April 2024, di mana Kejaksaan Agung dinobatkan sebagai lembaga hukum paling dipercaya dengan tingkat kepercayaan publik mencapai 74,7 persen. Burhanuddin juga pernah menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya dari Presiden RI atas dedikasinya dalam bidang hukum.
Pemberantasan korupsi menjadi salah satu fokus utama kepemimpinan Burhanuddin di Kejaksaan Agung, dan diharapkan bahwa dengan dukungan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, upaya tersebut dapat ditingkatkan. Burhanuddin tidak hanya dikenal sebagai jaksa yang berhasil dalam mengungkap kasus-kasus korupsi, tetapi juga sebagai sosok yang mampu membangun reputasi Kejaksaan Agung di mata publik.
